Riset Dicoding: Indonesia Perlu 23 Juta Talenta Informatika pada Tahun 2025

Talenta Informatika
Foto: Nadhira/GadgetDiva

GadgetDIVA - Laporan Peta Jalan Talenta Informatika: Menuju Indoensia Emas 2045 menemukan Indonesia memerlukan 23 juta talenta informatika pada tahun 2025. Guna mendukung pertumbuhan ekonomi menjadi negara berpendapatan tinggi. 

Rincian riset ini menyebut kalau Indonesia akan membutuhkan 23.328.780 talenta bidang informatika. Untuk mencapai angka tersebut, negara harus mempertimbangkan target hingga 1,2 juta talenta informatika baru setiap tahunnya. 

Pada tahun 2025, riset menargetkan total kebutuhan informatika mencapai 7.187.803 talenta. Namun, dalam mengembangkan talenta informatika ini ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Misalnya, kesenjangan keterampilan, kurangnya tenaga ahli dan infrastruktur yang belum merata. 

Advertisement

Oleh sebab itu, untuk merealisasikannya, diperlukan kolaborasi lintas sektor termasuk sinergi antara pemerintah, industri dan lembaga pendidikan. CEO Dicoding Narenda Wicaksono menyoroti sektor pendidikan untuk menghadapi masalah tersebut. 

Menurutnya, Indoensia perlumemberi akses pendidikan yang lebih luas dan masif. Contohnya dengan memberikan program pelatihan IT yang berkualitas.  

“Oleh karena itu, peran serta dan kolaborasi antara pemerintah, industri, universitas, sekolah serta lembaga pengembangan talenta informatika seperti Dicoding adalah kunci untuk melahirkan 23 juta talenta informatika yang berkualitas,” ungkap Narenda dalam acara Dicoding Connect 2025 di Jakarta pada Kamis (20/2). 

Advertisement

Melalui riset ini, Dicoding juga membeirkan rekomendasi bagi pemerintah seperti perlunya memperluas landasan kebijakan. Contohnya ialah program Merdeka Belajar Kampus Mederka (MBKM). 

Di samping itu, industri sebagai pengguna tenaga kerja juga harus berinvestasi dalam pelatihan keterampilan yang relevan serta mengakui sertifikasi non-formal. Selain itu, industri juga dapat mempercepat akselerasi talenta digital dengan mendukung skema pembiayaan dan ekosistem pembelajaran yang inklusif. 

“Terakhir, untuk industri perlu berinvestasi di program pembangunan talenta. Google sudah memberi contoh (melalui program Bangkit). Ini impact nya bisa dikumpul, ROI-nya jelas, angkanya clear, jadi investasi yang dibuat perusahaan bisa terkumpul jelas,” jelasnya. 

Advertisement

Saat ini, jumlah talenta informatika yang dimiliki Indonesia berkontribusi terhadap 3,5% dari populasi usia produktif (15-64 tahun), Besar populasi ini lebih tinggi dibandingkan beberapa negara maju dan powerhouse sektor teknologi seperti Amerika Serikat, Inggris dan China. Hal ini dapat menjadi catatan bagi pemerintah untuk turut fokus pada kualitas talenta informatika yang tercetak melalui berbagai jalur program dan pendidikan. 

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.