Roadmap AI Segera Rampung, IBM Harap Pemerintah Transparan

GadgetDIVA - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana untuk merampungkan roadmap AI yang telah disusunnya pada bulan Juni ini. IBM buka suara soal regulasi tersebut.

Menurut penjelasan dari perwakilan IBM Indonesia, pihaknya turut serta memberikan masukan untuk Komdigi. Salah satu konsep roadmap AI tersebut ialah implementasi AI ethics yang aman dan beretika untuk bangsa. 

“Salah satu konsep mereka itu adalah dalam peta jalannya tersebut, lain daripada roadmap secara teknologi adopsi, itu konsep terbesar adalah AI ethics. Jadi bagaimana prinsip AI ethics yang akan diimplementasikan di seluruh Indonesia,” jelas perwakilan IBM yang tak mau disebutkan namanya pada Rabu (4/6) di kantor IBM Indonesia, Jakarta. 

Lebih lanjut, pihaknya berharap dengan adanya roadmap AI tersebut, teknologi ini akan tetap bersifat terbuka, transparan, mudah dijelaskan namun tetap sesuai etika, sehingga dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Hal ini sesuai dengan prinsip dasar AI, yakni openness, fairness, explainability dan transparancy. 

“Kami berharap supaya AI ini tetap bersifat terbuka, tidak, diselain teknologi, dan juga beretika. Jadi transparan, explainable, itu prinsip-prinsip dasar etika AI yang kita harapkan. Jadi supaya AI ini bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat,” imbuhnya. 

Komdigi Targetkan Roadmap AI Rampung Bulan Juni

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid baru saja mengumumkan bahwa roadmap AI akan dirilis pada bulan Juni ini. Hal tersebut disampaikannya dalam acara peluncuran Sahabat-AI pada Senin (2/6). 

Menurut Meutya, roadmap AI ini merupakan upaya yang dilakukan pemerintah dalam menciptakan ruang digital yang aman serta bertanggung jawab. Sehingga, ia menilai peta jalan tersebut sebagai hal yang penting. 

“Saat ini, kami menyusun Peta Jalan National artificial intelligence atau akal imitasi. Jadi, Juni ini insya Allah kita sudah memiliki roadmap nasional untuk artificial intelligence,” jelas Menkomdigi Meutya Hafid dalam acara peluncuran Sahabat-AI di Jakarta, Senin (2/6). 

Saat ini, data dari McKinsey yang bertajuk The State of Artificial Intelligence yang terbit tahun 2025 ini menyatakan bahwa baru 4% organisasi dan pemerintah secara global yang menyusun peta risiko Artificial Intelligence secara menyeluruh. Oleh sebab itu, menurut Meutya, Indonesia bertekad untuk menjadi salah satu negara terdepan dalam menyelesaikan Roadmap AI ini. 

Regulasi ini disebut akan mengurangi cost compliance yang tinggi, sekaligus mendorong investasi talenta digital di bidang AI. Sesuai dengan misi pemerintah yang berfokus menyelesaikan tatanan infrastruktur AI dengan menerapkan kebijakan yang inklusif. 

Nantinya, Roadmap AI ini dapat menjadi dasar kementerian dan lembaga (K/L) dalam merancang pengembagnan dan adopsi AI. Sekaligus, mengawasi sekotr binaan masing-masing.