Microsoft Pecat Karyawan yang Lakukan Protes Soal AI untuk Genosida

Screenshot 2025 04 04 At 1.12.31 Pm Png
Foto: The Verge

GadgetDIVA - Microsoft resmi memecat dua karyawannya yang melakukan protes soal penggunan AI untuk genosida di Palestina. Protes tersebut dilakukan pada rangkaian acara perayaan ulang tahun perusahaan yang ke-50 pekan lalu. 

Dua karyawan tersebut bernama Ibtihal Aboussad dan Vaniya Agrawal. Keduanya adalah seorang software engineer di perusahaan tersebut. 

Menurut laporan dari CNBC International, Ibtihal Aboussad yang bekerja sebagai software engineer di divisi AI Microsoft dipecat pada Senin (7/4). Alasannya karena ia diklaim melakukan pelanggaran yang disengaja, tidak patuh dan melakukan pengabaian tugas yang disengaja.

Advertisement

Kemudian, Vaniya Agrawal yang juga berprofesi sebagai software engineer  dilaporkan memang akan mengundurkan diri dari perusahaan pada tanggal 11 April mendatang. Namun, perusahaan mengakhiri masa jabatannya lebih cepat, yakni pada Senin kemarin. 

“Perusahaan telah menyimpulkan bahwa tindakan anda yang tidak pantas dirancang untuk mendapatkan perhatian dan menyebabkan gangguan maksima pada acara yang dinanti ini,” tulis Microsoft dalam sebuah email yang diterima Aboussad. 

Baik Ibtihal Aboussad dan Vaniya Agrawal terikat dalam sebuah kelompok bernama No Azure for Aparthied. Yakni, sekelompok karyawan Microsoft yang berunjuk rasa menentang kontrak perusahaan dengan Israel. 

Advertisement

Protes Ibtihal Aboussad ini dilakukan pada hari Jumat (4/4) kemarin. Saat itu, ia berjalan ke panggung saat CEO AI Microsoft Mustafa Suleyman tengah melakukan presentasi soal fitur produk baru dan visi jangka panjang untuk ambisi AI perusahaan. 

“Anda mengaku peduli dengan penggunaan AI untuk kebaikan, akan tetapi Microsoft menjual senjata AI kepada militer Israel. Lima puluh ribu orang telah tewas dan Microsoft mendukung genosida ini di wilayah kami,” ungkap Aboussad kepada Suleyman. 

Kemudian, Aboussad menyebut Microsoft berlumuran darah sambil melemparkan syal keffiyeh ke atas panggung. Aksi ini merupakan simbol dukungan bagi rakyat Palestina. Aksi tersebut dilanjutkan oleh Vaniya Agrawal di acara selanjutnya. 

Advertisement

Setelah melakukan protes tersebut, Aboussad mengaku kepada The Associated Press (AP) bahwa ia kehilangan akses ke akun kerjanya tak lama setelah protes tersebut dan tidak dapat masuk kembali. Sementara, Microsoft menolak untuk memberi pernyataan apakah akan menindak karywannya tersebut lebih lanjut pada Jumat. 

Pada hari Senin kemarin, Aboussad diundang untuk melakukan panggilan video dengan perwakilan tim human resources dan ia dinyatakan bahwa akan segera dipecat. Sedangkan, Agrwal diberikan pemberitahuan melalui email. 

Melansir dari News York Post, investigasi AP mengungkap awaltahun ini bahwa model AI dari Microsoft dan OpenAI telah digunakan sebagai bagian dari program militer Israel untuk memilih target pengeboman selama perang baru-baru ini di Gaza dan Lebanon. 

Advertisement

Berita tersebut juga memuat rincian tentang serangan udara Israel yang keliru pada tahun 2023. Serangan tersebut menghantam kendaraan yang tengah membawa anggota keluarga Lebanon, menewaskan tiga gadis muda dan nenek mereka. 

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.