GadgetDIVA - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Wamenkomdigi) Nezar Patria gandeng Korea Selatan untuk mengembangkan AI berbudaya lokal. Kolaborasi tersebut diumumkan dalam pertemuan bilateral di acaara UNESCO Global Forum on Ethics of Artificial Intelligence di Thailand.
Pertemuan ini menegaskan komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama di bidang AI. Khususnya, dalam pengembangan talenta digital, infrastruktur pendukung serta tat kelola berbasis nilai-nilai Asia.
“Indonesia melihat Korea sebagai mitra kunci dalam transformasi digital. Pengalaman Korea dalam mengintegrasikan riset, etika, dan implementasi AI di berbagai sektor sangat relevan bagi strategi nasional kami,” ungkap Nezar Patria dalam pernyataan resminya pada Kamis (26/6).
Baca Juga
Advertisement
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Divisi Etika dan Keamanan Komite Nasional Strategi AI Korea Selatan sekaligus Guru Besar Filsafat Hanyan University Sang Wook Yi menyatakan bahwa Korea Selatan mengalokasikan 3 persen dari PDB-nya untuk pengembangan AI. Angka tersebut melampaui rata-rata global.
Saat ini, Korea juga sedang menyusun buku teks nasional mengenai AI yang akan rampung pada akhir tahun. Hal ini merupakan bagian dari upaya sistematis membangun literasi AI sejak usia dini.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas pentingnya kolaborasi untuk menangani dampak AI yang berbeda di tiap kawasan. Nezar menekankan perlunya mengarusutamakan nilai-nilai Asia seperti gotong royong, penghormatan terhadap orang tua dan keharmonisan sosial.
Baca Juga
Advertisement
Agar model AI yang dikembangkan lebih relevan dalam hal transparansi dan perlindungan data. Meski memiliki mekanisme regulasi, Indonesia menghadapi tantangan dalam memastikan kepatuhan perusahaan teknologi asing terhadap hukum domestik.
Dalam konteks pendidikan, Korea dan Indonesia berbagi pandangan tentang pentingnya menyeimbangkan pengajaran AI dan pengenalan terhadap risiko etisnya.
“Menurut laporan OECD, belum ada bukti empiris kuat bahwa pembelajaran AI secara langsung meningkatkan kapabilitas belajar siswa. Oleh karena itu, perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap dampak AI dalam pendidikan,” ujar Sang Wook Yi.
Baca Juga
Advertisement
Menanggapi hal ini, Wamenkomdigi menekankan bahwa Indonesia juga tengah mendorong pengajaran AI dan coding bagi pelajar, namun penting pula untuk menyampaikan sisi negatif AI sebagai bentuk literasi kritis. Untuk mendalami lebih lanjut, Sang Wook Yi diundang untuk berkunjung ke Jakarta dan berdialog langsung dengan para pembuat kebijakan di Indonesia.
Pertemuan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk memperluas kerja sama antar universitas, riset bersama, serta pengembangan kurikulum etika AI yang kontekstual. Inisiatif ASEAN untuk mengembangkan Large Language Model (ASEAN LLM) juga turut disinggung sebagai langkah strategis kolektif kawasan.
“Indonesia berkomitmen membangun masa depan AI yang inklusif, etis, dan kolaboratif. Kami berharap pertemuan hari ini menjadi awal dari kemitraan yang panjang dan bermakna,” tutup Nezar.
Baca Juga
Advertisement
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.