Indonesia dan Rusia Jalin Aliansi Digital Strategis: Fokus ke 5G, Siber, dan Konten Media

GadgetDIVA - Indonesia dan Rusia resmi memperkuat kolaborasi strategis di ranah digital. Melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU), kedua negara menyepakati sejumlah kerja sama bilateral yang menitikberatkan pada pengembangan teknologi, pelatihan SDM digital, dan penguatan keamanan siber.

Penandatanganan ini dilakukan antara Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia dan Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa Federasi Rusia, sebagai langkah konkret dalam menjawab tantangan dan peluang dunia digital yang terus berkembang.

Kolaborasi Nyata: Dari MoU ke Aksi Lapangan

Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, Meutya Hafid, menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar simbolis. “Kami tidak ingin berhenti di atas kertas. Setelah MoU ditandatangani, kita langsung bergerak ke implementasi,” ujar Meutya dalam pernyataan resminya, Jumat (20/6).

Salah satu langkah awal yang disepakati adalah pembentukan Sub-Komite Khusus. Lembaga ini akan bertugas sebagai penggerak utama berbagai inisiatif digital bilateral, termasuk program pelatihan SDM digital, pertukaran teknologi, hingga kolaborasi dalam produksi konten media.

Area Kerja Sama Prioritas: Dari 5G hingga Kebijakan Internet Inklusif

Ruang lingkup kolaborasi digital ini mencakup beragam sektor strategis, antara lain:

• Pengembangan jaringan 5G
• Internet of Things (IoT)
• Manajemen spektrum frekuensi radio
• Keamanan siber
• Kebijakan internet yang inklusif dan berkelanjutan

Tak hanya itu, program ini juga akan mencakup pertukaran riset antar-lembaga, seminar bilateral, serta kerja sama dalam produksi konten digital edukatif dan media massa.

Menurut Meutya, MoU ini akan berlaku selama lima tahun dan memiliki kemungkinan untuk diperpanjang secara otomatis. Artinya, kerja sama ini menjadi fondasi jangka panjang dalam upaya transformasi digital Indonesia yang aman, inklusif, dan berkelanjutan.

Rusia Jadi Rujukan: Akses Internet Murah dan Cepat

Dalam kesempatan yang sama, Meutya juga menyampaikan alasan di balik pemilihan Rusia sebagai mitra strategis. Salah satunya adalah keberhasilan Rusia dalam menyediakan layanan internet cepat dan terjangkau untuk 92% penduduknya.

Tarif internet broadband rumah di Rusia hanya berkisar antara Rp95.000 hingga Rp160.000 per bulan, angka yang menjadi referensi penting dalam mewujudkan internet merata di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) Indonesia.

Ditandatangani di Hadapan Presiden Prabowo dan Presiden Putin

Menariknya, MoU ini merupakan satu dari empat dokumen kerja sama bilateral yang dipertukarkan secara langsung di hadapan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin, dalam pertemuan kenegaraan di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia.

Dokumen kerja sama lainnya mencakup:

1. Kolaborasi di bidang pendidikan tinggi
2. Pengembangan transportasi lintas negara
3. Kerja sama digital dan media massa
4. Nota Kesepahaman investasi antara Badan Pengelola Investasi Indonesia DANANTARA dan mitra dari Rusia

Semua pertukaran tersebut diperkuat oleh penandatanganan Deklarasi Kemitraan Strategis Indonesia–Rusia, yang menjadi pilar utama pembaruan hubungan kedua negara di tengah dinamika geopolitik global.

Diplomasi Digital Indonesia Kian Nyata

Penandatanganan kerja sama digital ini menjadi bukti bahwa diplomasi digital Indonesia kini makin konkret. “Kami tidak ingin hanya jadi penonton. Indonesia harus jadi pemain aktif di kancah digital dunia,” tegas Meutya.

Langkah strategis ini dinilai sebagai upaya Indonesia memperkuat posisinya di era digital global, sembari terus membuka ruang kerja sama dengan negara-negara yang memiliki rekam jejak digital yang mumpuni.

Kerja sama strategis antara Indonesia dan Rusia di bidang digital bukan hanya momentum diplomatik, tapi juga simbol kesiapan Indonesia dalam menyongsong masa depan digital. Dengan fokus pada teknologi 5G, keamanan siber, dan kolaborasi konten media, kerja sama ini diharapkan membawa manfaat konkret bagi masyarakat, pelaku industri, hingga generasi digital Indonesia.