GoTo Impact Foundation Dampingi Magelang Setories Kembangkan Pertanian Regeneratif

GadgetDIVA - Kabupaten Magelang di Jawa Tengah dikenal memiliki potensi pertanian yang besar, di mana lebih dari separuh penduduknya bergantung pada sektor ini untuk penghidupan. Desa Mangunsari menjadi salah satu wilayah yang mencerminkan kondisi ini. Namun, sektor pertanian di daerah tersebut masih menghadapi berbagai hambatan seperti ketergantungan pada pupuk kimia, metode pertanian tradisional, serta minimnya akses informasi. Kondisi tersebut turut berkontribusi terhadap angka kemiskinan di Kabupaten Magelang yang mencapai 10,83% menurut data BPS.

Untuk mengatasi tantangan ini, GoTo Impact Foundation (GIF), organisasi sosial bentukan Grup GoTo, memperkenalkan program pertanian regeneratif bernama Magelang Setories. Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak melalui program Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) 3.0. Tujuannya adalah memperbaiki kualitas pertanian dan mengurangi kemiskinan, khususnya di Desa Mangunsari, dengan pendekatan yang berkelanjutan.

Ketua GIF, Monica Oudang, menyampaikan bahwa upaya perubahan sosial harus dimulai dari pemberdayaan masyarakat sebagai agen perubahan di wilayahnya sendiri. Ia menekankan bahwa hasil dari kerja selama empat tahun dengan para changemakers menunjukkan bahwa perubahan yang berkelanjutan hanya bisa tercapai jika masyarakat terlibat aktif dan memiliki kapasitas yang memadai.

Monica juga menyebut bahwa Magelang Setories bukanlah bantuan jangka pendek, melainkan sebuah investasi sosial yang dirancang untuk bertumbuh bersama masyarakat. Pendekatan ini menjadi model kolaborasi antara berbagai sektor yang menyatukan kekuatan lokal dengan dukungan nasional untuk menciptakan sistem pertanian yang lebih baik.

Program ini menggandeng berbagai mitra, baik dari lembaga pemerintah maupun organisasi masyarakat seperti Setara Indonesia, Bhumee Artani, dan Waste & Wishes Indonesia. Mereka bekerja sama dengan instansi seperti Kementerian Pertanian, BRIN, dinas-dinas Kabupaten Magelang, hingga kelompok tani lokal dan koperasi desa, untuk menciptakan sinergi yang menyeluruh dalam pembangunan pertanian regeneratif.

Dukungan juga datang dari pemerintah daerah. Dalam sambutan yang diwakilkan oleh Bappeda Litbangda, pemerintah Kabupaten Magelang mengakui pentingnya program ini dalam memaksimalkan potensi Magelang sebagai lumbung pangan. Pemerintah berharap Magelang Setories mampu membantu masyarakat mengelola sumber daya secara optimal agar dampaknya bisa dirasakan luas.

Tiga langkah utama yang ditawarkan dalam Magelang Setories adalah pembangunan Demonstration Plot sebagai pusat pembelajaran praktik pertanian berkelanjutan, pendampingan intensif bagi petani dalam menerapkan metode pertanian regeneratif, serta pengolahan limbah organik menjadi produk bermanfaat seperti pupuk cair dan maggot sebagai pakan ternak.

Kepala Desa Mangunsari, Puas Siswa Widada, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar program ini tidak hanya berhasil tetapi juga berkelanjutan. Dengan keterlibatan aktif masyarakat dan semua pemangku kepentingan, Magelang Setories ditargetkan dapat meningkatkan hasil panen, menekan biaya produksi, dan meningkatkan pendapatan petani. Di sisi lain, aspek lingkungan juga menjadi perhatian utama, dengan harapan dapat mengurangi emisi, mencegah bencana, serta menjaga sumber air di kawasan tersebut.