184 Juta Password Bocor! Data Akun Apple, Google, dan Lainnya Terancam

Data Bocor

GadgetDIVA - Insiden kebocoran data kembali terjadi, dan kali ini skalanya sangat mencengangkan. Sebanyak 184 juta data kredensial pengguna dilaporkan bocor ke publik. Data tersebut mencakup informasi sensitif seperti username, email, password, bahkan URL login untuk berbagai platform online ternama seperti Apple, Google, Facebook, hingga portal pemerintahan.

Temuan ini pertama kali diungkap oleh peneliti keamanan siber Jeremiah Fowler, yang mendapati sebuah database online berisi data yang sangat sensitif. Yang mengkhawatirkan, data tersebut tidak dienkripsi, tidak dilindungi kata sandi, dan sama sekali tidak memiliki sistem keamanan. Artinya, siapa pun bisa mengakses jutaan informasi pribadi tersebut secara bebas.

Kronologi Penemuan dan Ancaman Nyata

Setelah ditelusuri, Fowler menyimpulkan bahwa database tersebut kemungkinan besar dikumpulkan menggunakan malware jenis infostealer. Jenis malware ini dirancang untuk mencuri data pribadi seperti username dan password, dan umum digunakan oleh pelaku kejahatan siber.

Advertisement

Tidak tinggal diam, Fowler segera menghubungi penyedia layanan hosting untuk mengamankan database tersebut. Namun, belum jelas apakah database itu sengaja dikumpulkan untuk tujuan kriminal atau hanya merupakan hasil kelalaian dalam pengelolaan data.

Yang jelas, hasil analisis awal Fowler menunjukkan bahwa informasi dalam database tersebut nyata dan valid. Ia menguji dengan menghubungi sejumlah individu yang alamat emailnya muncul dalam file, dan mereka mengonfirmasi bahwa data yang bocor benar adanya.

Platform yang Terdampak dan Risiko Lanjutan

Fowler bahkan menguji 10.000 sampel data untuk mengecek seberapa luas cakupan kebocoran ini. Hasilnya, ia menemukan data login untuk platform populer seperti:

Advertisement

  • Facebook
  • Google
  • Instagram
  • Roblox
  • Discord
  • Microsoft
  • Netflix
  • PayPal
  • Amazon
  • Apple
  • Nintendo
  • Snapchat
  • Spotify
  • Twitter
  • WordPress
  • Yahoo

Dengan jumlah data yang sangat besar dan banyaknya platform yang terdampak, maka pengguna yang informasinya bocor berisiko tinggi menjadi korban kejahatan digital. Ancaman seperti pembajakan akun, ransomware, phishing, hingga rekayasa sosial menjadi sangat mungkin terjadi jika data tersebut jatuh ke tangan yang salah.

Langkah Pencegahan: Ganti Password dan Aktifkan 2FA

Jika Paradiva memiliki akun di salah satu platform yang disebutkan di atas, sangat penting untuk segera mengganti password Anda. Gunakan kombinasi yang kuat, sulit ditebak, dan berbeda dari password lain yang Paradiva miliki. Selain itu, aktifkan fitur autentikasi dua faktor (2FA) untuk menambah lapisan keamanan akun Anda.

Langkah-langkah sederhana ini bisa sangat efektif dalam mencegah akses tidak sah ke akun pribadi Anda, sekalipun data Paradiva telah bocor. Jangan lupa juga untuk rutin memantau aktivitas login dan segera laporkan jika ada hal mencurigakan.

Advertisement

Kebocoran data berskala besar ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran dan kewaspadaan digital. Terlebih lagi di era serba online saat ini, data pribadi menjadi aset berharga yang bisa disalahgunakan kapan saja.

Kasus seperti ini juga menjadi peringatan keras bagi perusahaan dan penyedia layanan digital untuk tidak menganggap remeh keamanan data pengguna. Tanpa sistem perlindungan yang memadai, privasi pengguna akan terus berada dalam ancaman.

Dengan mengambil langkah proaktif seperti mengganti password dan mengaktifkan autentikasi dua faktor, Paradiva bisa menjaga akun dari ancaman kejahatan siber yang kian meningkat.

Advertisement

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.