GadgetDIVA - Gadgetdiva.id — Dukung kebebasan pengguna dalam berbicara, Telegram resmikan perjanjian dengan pemerintah Brazil. Guna cegah penyebaran informasi palsu.
Perjanjian tersebut dilakukan oleh Jair Bolsonaro selaku Presiden Brazil dan Ilya Perekopsky selaku Wakil Presiden Telegram bersama Alan Thomaz selaku perwakilan hukum aplikasi perpesanan di Brazil pada Selasa (7/6) lalu. Perjanjian itu dilakukan di Palácio do Planalto.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak berdiskusi terkait kebebasan berekspresi. Yang mana telah menjadi prinsip terpenting yang menjadi dasar Telegram dan kepatuhan terhadap Konstitusi.
Baca Juga
Advertisement
Topik mengenai sosial media dan dampaknya pada keadlian telah mejadi topik pembicaraan dalam beberapa bulan terakhir di Brazil. Batasan antara regulasi yang dibutuhkan guna cegah berita palsu dan hak warga negara atas kebebasn berbicara telah diperdebatkan.
Oleh karena itu, melalui perjanjian baru tersebut, Telegram menegaskan kembali komitmennya terhadap kebebasan berbicara dan demokrasi di negara-negara berkembang. Seperti di Eropa Timur, Telegram telah digunakan sebagai alat komunikasi untuk mengoordinasi bantuan bagi warga Ukraina, menghubungkan keluarga-keluarga yang terpisah, dan berbagi video atau informasi ke seluruh dunia.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini selaras dengan salah satu isu utama yang dibahas dalam G20, khususnya pembahasan mengenai Ekonomi Digital (Digital Economy). Pada Pertemuan Tingkat Menteri Ekonomi Digital G20, dikomunikasikan bahwa data akan menjadi komoditas penting untuk informasi dan keputusan, maka tata kelola data harus terstruktur agar aman dan bermanfaat. Penguasaan data harus berpegang pada prinsip yang kuat untuk kehidupan yang lebih baik bagi semua, bukan untuk mendominasi yang lemah.
Penggunaan Telegram di Indonesia
Di Indonesia, Telegram merupakan salah satu aplikasi chat yang paling banyak digunakan untuk berkomunikasi tanpa batasan. Enkripsi end-to-end pada fitur Secret Chats memberikan keamanan maksimal bagi pengguna dari aplikasi. Grup chat Telegram juga dapat menampung hingga 200.000 pengguna dan “channels” memungkinkan pengguna untuk melakukan broadcast kepada audiens dalam jumlah tak terbatas secara efektif.
Dengan fitur “Secret Chats” Telegram, pengguna dapat mengekspresikan pendapat mereka secara bebas dan aman. Percakapan pengguna aman dari kebocoran data karena fitur ini dapat mencegah pihak ketiga, termasuk platform aplikasi messenger, mengakses data saat ditransfer dari satu sistem atau perangkat ke sistem atau perangkat lainnya. Hanya pengirim dan penerima yang dapat mengakses pesan yang dikirim.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, Telegram memiliki sejumlah fitur lain seperti fitur “Lock Chat” dan fitur “Self-Destruct Chat”. Dengan fitur “Lock Chat”, pengguna dapat mengunci pesannya secara otomatis setelah tidak digunakan selama beberapa menit. Fitur “Self-Destruct” memungkinkan pengguna untuk menghapus pesan secara otomatis setelah jangka waktu tertentu. Fitur lain memungkinkan pengguna membatasi undangan untuk bergabung dengan grup, serta membuat konten menjadi terlindungi dalam grup dan channel.
Dilansir dari pernyataan Telegram beberapa waktu lalu bahwa privasi pengguna adalah prioritas terbesar untuk Telegram, berbagai fitur tersebut bersama dengan perjanjian terbaru ini menunjukkan seberapa besar komitmen mereka terhadap prinsip-prinsipnya sejak awal. Di seluruh dunia, pengguna dapat menggunakan kebebasan berbicara mereka dengan aman melalui Telegram.
Baca Juga
Advertisement
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.
Tinggalkan Komentar...