Kominfo: Penyelenggara Situs Judi Online Makin Pintar, Gerak Sembunyi-sembunyi

GadgetDIVA - Kementerian Komunkasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia membeberkan tantangan yang dihadapi dalam memberantas judi online. Sebab, sampai saat ini situsnya masih menjamur di tanah air.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Samuel Abrijani Pangerapan membeberkan bahwa para penyelenggara situs judi online kian pintar. Sebab, kini gerak-gerik mereka tak dapat dilacak oleh pemerintah.

Alih-alih, oknum tersebut menyebar bit link lewat pesan SMS maupun WhatsApp. Kendati, Kemenkominfo kini tetap memantau melalui search engine dan tetap meningkatkan penjagaannya.

“Kita pantau di search engine. Mereka pintar juga nih, jadi nggak publish langsung (situs judi online) biar nggak bisa dilacak. Dia kasih bit link lewat SMS atau WhatsApp. Akun-akunnya kita blok,” tandas Samuel dalam sebuah acara bersama media di Kantor Kemenkominfo, Jumat (26/1).

Samuel turut menyinggung bahwa situs judi online ini bisa masuk dari mana saja, sebab internet global memiliki aturan berbeda-beda. Namun, pihaknya kerap memastikan ruang digital yang aman untuk warga negara Indonesia.

Menurut laporan Kemenkominfo beberapa waktu lalu, pihaknya telah menghapus sekitar 810.785 konten terkait judi online sejak Juli hingga Desember 2023. Jumlah konten yang ditangani dalam 1 semester tersebut hampir 4 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan jumlah konten judi online yang ditakedown sepanjang tahun 2022.

Kemudian, Kominfo telah memblokir sekitar 4.164 rekening dan 540 akun e-wallet yang terkait kegiatan judi online sepanjang semester kedua tahun 2023. Langkah ini dilakukannya bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia, sebab diperkirakan bahwa transaksi judi online di Indonesia bisa mencapai angka Rp. 160 triliun hingga Rp. 350 Triliun.

Tak hanya itu, Kemenkominfo juga telah mengirim teguran kepada beberapa platform sosial media untuk menumpas segala jenis konten judi online di Indonesia. Yakni, platform Meta pada Oktober 2023 dan X pada bulan Januari 2023.

Hasil teguran tersebut ditemukan adanya sekitar 1,65 juta pemutusan konten judi online dan 450.000 iklan terkait judi online oleh Meta sejak bulan Agustus hingga Oktober 2023.