GadgetDIVA - Sebuah penelitian dari Pusat penelitian Kebijakan Konsumen (CPRC) dan Universitas Monash menemukan taktik berbahaya serupa judi yang digunakan oleh video gim populer. Taktik ini menargetkan pemain anak-anak.
Laporan tersebut mengamati 20 pola meniupu dan memanipulasi para gamer. Taktik tersebut tak hanya menjebak anak-anak di dalam permainan, namun juga menguras uang mereka.
CEO CPRC Erin Turner menyebut bahwa taktik licik tersebut mengakibatkan anak-anak tergoda untuk bermain gim lebih sering dan menghabiskan lebih banyak uang. Hal ini mengkhwatirkannya.
Baca Juga
Advertisement
“Yang benar-benar membuat saya khawatir adalah ketika melihat fitur-fitur seperti perjudian dalam permainan yang menargetkan anak-anak,” ungkapnya yang dikutip dari ABC News, Senin (28/4).
Anak-anak menjadi sasaran
Penelitian ini menemukan fitur desain ini tidak ada di semua permainan. Namun, 95% pemain dewasa yang disurvei telah menemukannya, sedangkan 83% mengalami konsekuensi negatif.
Hal yang paling mengkhawatirkan ialah anak-anak terpapar beberapa fitur mirip judi. Misalnya ialah fitur paid loot boxes berbayar.
Baca Juga
Advertisement
Fitur tersebut mengharuskan pemain membayar untuk membuka kotak misteri supaya mereka dapat menerima sesuatu yang berharga dalam permianan. Biasanya mereka diminta untuk membeli barang tersebut dengan mata uang dalam permainan.
Para peneliti menyebut paid loot boxes berbayar ini berpotensi untuk menormalkan dan mendorong perjuadian uang di kalangan anak-anak maupun pemain berusia muda. Mereka bertanya kepada 800 gamer dewasa terkait kehawatiran mereka.
Ditemukan bahwa hampir setengahnya menghabiskan lebih banyak uang dari yang mereka maksudkan. Para gamer ini merasa tertekan untuk membeli sesuatu atau melakukan pembelian secara tidak sengaja.
Baca Juga
Advertisement
Mereka menyatakan regulator Australia gagal mengimbangi pesatnya perluasan industri ini. Dilaporkan warga Australia bisa menghabiskan USD 4 miliar setiap tahunnya untuk gim.
Oleh sebab itu, perlu adanya perombakan substansial untuk menjaga keamanan anak-anak maupun para gamer dewasa. Turner menyerukan perlu adanya sistek klasifikasi yang memperingatkan orang tua dan pemain terkait fitur-fitur berbahaya apa saja yang terdapat dalam gim.
Kendati demikian, badan industri Australia, Asosiasi Permainan dan Hiburan Interaktif berpendapat bahwa fitur desain ini berbeda dari perjudian. Sebab, item tersebut tak dapat diuangkan dengan uang sungguhan.
Baca Juga
Advertisement
Para peneliti secara khusus mengkritik permainan daring populer Stumble Guys karena menggunakan “bahasa tipuan”. Permainan yang menampilkan karakter animasi berlomba menuju garis finis dipasarkan untuk anak-anak tetapi memiliki perhitungan rumit untuk “Super Gem Sale” yang akan sulit dipahami banyak orang, khususnya anak-anak.
“Ia memilki fitur-fitur yang tampak seperti perjudian: roda yang bagi siapapun yang pernah masuk ke kasino akan tampak mirip dengan roda roulette,” ungkap Turner.
Turner juga menyebut bahwa Stumble Guys kerap memberi hadiah yang bisa didapatkan secara acak dan hamparan grafik yang didesain berwarna-warni untuk menarik perhatian anak. Termasuk juga mendorong mereka untuk membayar gim.
Baca Juga
Advertisement
“Tidak mungkin kita melihat fitur-fitur ini dalam gim yang diberi rating untuk anak-anak berusia sembilan tahun ke atas,” imbuhnya.
Ia ingin pemerintah federal membentuk badan independen yang akan mengaidili pengaduan yang disebut ombudsman digital. Yakni, sesuatu yang sudah ada untuk sektor telekomunikasi dan keuangan.
Namun dia mengatakan badan tersebut hanya akan efektif jika perlindungan konsumen diperkuat — sesuatu yang menurut pemerintah Albania sedang dikonsultasikan.
Baca Juga
Advertisement
“Perusahaan [pembuat gim] tidak bisa berbohong kepada kita, tetapi mereka bisa memanfaatkan kita,” tandasnya.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.