GadgetDIVA - Setelah sempat menjadi tanda tanya di kalangan pecinta game, akhirnya terjawab sudah nasib game legendaris Pokémon Go. Perusahaan pengembang game tersebut, Niantic Inc., resmi melepas sebagian asetnya ke Scopely Inc. dalam kesepakatan akuisisi yang diumumkan pada Maret lalu.
Menurut laporan dari Bloomberg, Scopely menyepakati akuisisi sejumlah aset Niantic senilai 3,5 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp 57,5 triliun. Namun, perlu digarisbawahi bahwa akuisisi ini bukan menyeluruh. Hanya lini bisnis game tertentu seperti Pokémon Go, Pikmin Bloom, dan Monster Hunter Now yang resmi pindah tangan ke Scopely. Selain itu, tim pengembang dari ketiga game ini pun ikut diboyong.
Langkah ini sekaligus menjawab ketidakjelasan sebelumnya mengenai cakupan akuisisi—apakah akan mencakup seluruh entitas Niantic atau hanya sebagian.
Baca Juga
Advertisement
Scopely Perkuat Ekspansi Game Mobile
Bagi Scopely, akuisisi ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat dominasinya di pasar game mobile. Perusahaan asal Amerika Serikat yang kini dimiliki oleh Savvy Games Group—anak usaha dari Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi—memang bukan pemain baru. Mereka telah menelurkan sederet game populer, seperti Star Trek Fleet Command, Marvel Strike Force, Monopoly Go!, Stumble Guys, hingga Scrabble Go.
Dengan masuknya Pokémon Go ke dalam portofolio mereka, Scopely tampaknya ingin memperluas penetrasi mereka di segmen augmented reality (AR) yang selama ini identik dengan Niantic.
Pokémon Go Tetap Diteruskan, Misi Tak Berubah
Meski berpindah tangan, Pokémon Go tak akan kehilangan arah. Ed Wu, SVP Pokémon Go, menegaskan bahwa game ini tetap akan dikembangkan sesuai visi awalnya, yaitu “menghubungkan orang-orang lewat eksplorasi dunia nyata.”
Baca Juga
Advertisement
Dukungan Scopely disebut-sebut akan memperkuat sisi infrastruktur dan konten game ke depannya. Artinya, meski berpindah kepemilikan, semangat yang dibawa tetap konsisten.
Namun, tidak semua game milik Niantic ikut masuk ke dalam paket akuisisi. Ingress Prime dan Peridot, misalnya, masih berada di bawah naungan Niantic. Termasuk juga teknologi pemetaan yang selama ini menjadi tulang punggung game berbasis AR.
Niantic Spatial: Fokus Baru Setelah Pokémon Go
Di sisi lain, Niantic yang kini ditinggal beberapa produk andalannya, justru melahirkan entitas baru bernama Niantic Spatial. Dipimpin langsung oleh John Hanke, CEO Niantic, entitas ini akan memfokuskan diri pada pengembangan peta digital berbasis teknologi spasial dan kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga
Advertisement
Tujuan utamanya cukup ambisius—menghadirkan peta digital super detail yang bisa digunakan di berbagai sektor industri, seperti manufaktur, logistik, pendidikan, hingga pariwisata. Dalam proyek ini, Niantic mendapatkan suntikan dana awal sebesar 250 juta dolar AS (sekitar Rp 4,1 triliun), yang terdiri dari 200 juta dolar AS dari Niantic dan 50 juta dolar AS dari Scopely.
Artinya, meski tidak lagi bermain langsung di dunia game seperti sebelumnya, Niantic tetap memainkan peran penting di balik layar, khususnya lewat pengembangan teknologi geospasial dan AI yang semakin dibutuhkan di berbagai sektor.
Transformasi Strategis di Era AI dan AR
Perubahan arah Niantic ini tidak bisa dilepaskan dari tren industri digital saat ini. Dengan semakin berkembangnya kebutuhan akan data spasial dan sistem pemetaan cerdas, langkah Niantic membentuk Niantic Spatial bisa menjadi manuver jitu untuk tetap relevan di era kecerdasan buatan.
Baca Juga
Advertisement
Tidak hanya menjadi penyedia teknologi di balik game AR, Niantic juga membuka peluang menjadi mitra bagi berbagai industri yang membutuhkan solusi peta digital canggih. Inilah yang membedakan Niantic Spatial dari sekadar divisi teknologi biasa.
Akhirnya, akuisisi sebagian lini bisnis Niantic oleh Scopely bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, ini justru menjadi awal dari transformasi besar di dua sisi. Scopely mendapat amunisi baru untuk memperluas portofolio gamenya, sementara Niantic kini lebih fokus membangun masa depan melalui pemetaan dan AI.
Dengan demikian, langkah ini menunjukkan bahwa industri game dan teknologi terus bergerak dinamis. Bagi para penggemar Pokémon Go, kabar ini memberi harapan bahwa game favorit mereka akan terus berkembang. Sementara bagi pelaku industri, hadirnya Niantic Spatial menandai potensi kolaborasi baru di bidang teknologi spasial.
Baca Juga
Advertisement
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.