Meta Buka Fitur Pesan WhatsApp dan Messenger ke Aplikasi Lain, Tapi Ada Syaratnya
- by Firda Zahara
- Kamis, 12 September 2024 - 19:57 WIB
GadgetDiva – Meta baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan memperkenalkan fitur yang memungkinkan WhatsApp dan Messenger mengirim pesan ke aplikasi obrolan pihak ketiga. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Meta untuk mematuhi regulasi Uni Eropa, khususnya aturan baru dalam Undang-Undang Pasar Digital (Digital Markets Act atau DMA). Namun, penting untuk dicatat bahwa perubahan ini sementara hanya berlaku untuk pengguna di Uni Eropa.
DMA mewajibkan perusahaan teknologi besar seperti Meta untuk membuka layanan mereka sehingga dapat berinteroperasi dengan platform lain. Artinya, perusahaan seperti Meta tidak lagi bisa mengutamakan layanan mereka sendiri dan harus memberikan akses kepada aplikasi pihak ketiga untuk terhubung dengan WhatsApp dan Messenger. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan pasar digital yang lebih terbuka dan adil bagi semua platform.
Meta menjelaskan bahwa mereka sedang mengumpulkan masukan dari mitra potensial dan pemangku kepentingan terkait untuk membantu membentuk pengalaman baru bagi pengguna. Perubahan ini diharapkan akan memperkuat integrasi antar aplikasi obrolan yang berbeda dan memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi pengguna.
Fitur Baru WhatsApp dan Messenger
Sebagai langkah awal, Meta telah merancang sistem notifikasi baru yang akan muncul di WhatsApp dan Messenger saat layanan pihak ketiga tersedia untuk integrasi. Pengguna akan mendapatkan pilihan untuk memilih aplikasi pihak ketiga mana yang ingin mereka gunakan untuk menerima pesan.
Meta juga memberikan opsi bagi pengguna untuk memutuskan di mana mereka ingin menerima pesan tersebut. Pengguna dapat memilih untuk menerima pesan dari aplikasi pihak ketiga di kotak masuk terpisah, atau jika lebih nyaman, mereka dapat menggabungkannya dengan obrolan yang ada di WhatsApp atau Messenger. Dengan begitu, pengguna bisa memilih pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Namun, fitur ini tidak hanya terbatas pada pesan teks saja. Meta berencana menghadirkan berbagai fitur tambahan untuk memastikan bahwa obrolan dengan aplikasi pihak ketiga tetap memiliki pengalaman pengguna yang kaya. Misalnya, pengguna dapat memberi reaksi pada pesan tertentu, langsung membalas pesan, serta melihat indikator saat orang lain sedang mengetik.
Pengembangan Lebih Lanjut di Masa Depan
Tidak hanya itu, Meta juga merencanakan berbagai fitur lanjutan untuk integrasi ini. Di tahun mendatang, pengguna diperkirakan akan dapat membuat grup obrolan yang mencakup aplikasi pihak ketiga. Sementara itu, pada tahun 2027, Meta menargetkan untuk memperkenalkan kemampuan melakukan panggilan suara dan video lintas aplikasi. Dengan demikian, pengalaman komunikasi antara pengguna akan semakin seamless, tanpa batas aplikasi.
Walaupun fitur ini terdengar sangat menjanjikan, Meta mengingatkan bahwa tidak semua aplikasi pihak ketiga akan terintegrasi dengan WhatsApp dan Messenger secara langsung. Menurut pernyataan resmi dari Meta, “Pengguna akan mulai melihat opsi obrolan pihak ketiga saat layanan pesan pihak ketiga telah membangun, menguji, dan meluncurkan teknologi yang diperlukan untuk menjadikan fitur tersebut sebagai pengalaman pengguna yang positif dan aman.”
Ini berarti bahwa meskipun interoperabilitas adalah tujuan utama, implementasinya akan berlangsung secara bertahap, tergantung pada kesiapan masing-masing aplikasi untuk mendukung teknologi yang diperlukan. Meta berjanji akan terus bekerja sama dengan layanan obrolan lainnya untuk memperluas ketersediaan fitur ini.
Tantangan Keamanan dan Privasi
Salah satu perhatian utama yang muncul dengan hadirnya interoperabilitas ini adalah masalah keamanan dan privasi. Mengingat pesan akan dikirim antar aplikasi yang berbeda, pertanyaan seputar bagaimana perlindungan data pengguna akan terjaga menjadi sangat penting. Meta menekankan bahwa mereka berkomitmen untuk memastikan bahwa fitur ini aman bagi pengguna dan akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menjaga standar keamanan yang tinggi.
Fitur ini diperkirakan akan memberikan dampak besar bagi industri pesan instan, terutama di wilayah Uni Eropa. Selain itu, langkah Meta untuk mematuhi DMA ini menunjukkan bagaimana regulasi teknologi dapat mempengaruhi perusahaan-perusahaan besar dalam menjalankan layanannya.
Dengan interoperabilitas ini, pengguna diharapkan dapat memiliki lebih banyak kebebasan dalam memilih platform komunikasi yang mereka sukai tanpa kehilangan akses ke teman atau keluarga yang menggunakan aplikasi lain. Namun, apakah fitur ini akan berkembang ke luar Uni Eropa masih belum jelas, tergantung pada regulasi di pasar lain dan tanggapan dari pengguna.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.
Artikel Terkait
Terjerat Kasus Aktivasi SIM dari Data Curian, Indosat: Kecam Tindakan Ilegal
Presiden dan CEO Indosat Ooredoo Huchishon Vikram Sinha menyatakan bahwa pihaknya mengecam tindakan ..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 3 minggu lalu
- 3,250
Telkomsel dan Noice Hadirkan Paket Bundling Noice Premium
Paket ini mengintegrasikan konektivitas broadband Telkomsel dengan berbagai konten podcast populer d..
- by Jundi Amrullah
- 3 minggu lalu
- 3,250
Telkomsel Bersama UOB Indonesia Luncurkan Kartu Kredit Co-Branded
UOB Indonesia dan Telkomsel baru saja meluncurkan kartu kredit co-branded yang dirancang untuk memen..
- by Jundi Amrullah
- 3 minggu lalu
- 3,250
Telkomsel Buktikan Solusi Digital Inovatif untuk Mitra Bisnis Melalui Kampanye #PastiAdaSolusi
Telkomsel hadir dengan solusi digital inovatif untuk mendorong transformasi bisnis lewat kampanye #P..
- by Firda Zahara
- 3 minggu lalu
- 3,250