GadgetDIVA - Presiden AS Donald Trump kembali membatalkan pemblokiran TikTok hingga bulan September. Pengumuman tersebut disampaikan pada Kamis (19/6) kemarin.
Penundaan pemblokiran ini diperpanjang hingga 17 September mendatang. Ini artinya, ByteDance harus melepaskan aset aplikasi TikTok di AS meskipun ada undang-undang yang mengamanatkan penjualan atau penutupan tanpa kemajuan yang signifikan.
Melansir dari Reuters, Trump telah menandatangani perintah eskekutif yang menunda batas waktu hari Kamis selama 90 hari. Hal ini merupakan langkah yang telah diisyaratkan sebelumnya.
Baca Juga
Advertisement
Presiden dari Partai Republik tersebut elah dua kali memberikan penangguhan hukuman dari penegakan hukum federal atas undang-undang yang mengamanatkan penjualan atau penutupan TikTok. Seharusnya, regulasi ini berlaku pada bulan Januari, jika tidak ada kemajuan signifikan menuju penjualan.
Trump mengatakan bahwa ia ingin agar TikTok tetap aktif di AS. Ia juga telah menyatakan optimis bahwa Presiden China Xi Jinping akan menyetujui kesepakatan yang mempertahankan aplikasi tersebut, meskipun tidak jelas seberapa signifikan topik tersebut telah ditampilkan dalam pembicaraan kedua negara.
“Kami berterima kasih atas kepemimpinan dan dukungan Presiden Trump dalam memastikan TikTok terus tersedia,” kata TikTok dalam pernyataan yang diunggah di situs webnya.
Baca Juga
Advertisement
ByteDance menyatakan pihaknya terus bekerja sama dengan kantor Wakil Presiden AS JD Vance mengenai masalah tersebut.
Trump memulai masa jabatan keduanya sebagai presiden pada tanggal 20 Januari dan memilih untuk tidak menegakkan hukum tersebut. Ia pertama-tama memperpanjang batas waktu hingga awal April, dan kemudian bulan lalu hingga 19 Juni.
Pada bulan Maret, Trump mengatakan dia bersedia mengurangi tarif pada China untuk mencapai kesepakatan dengan ByteDance guna menjual aplikasi video pendek yang digunakan oleh 170 juta warga Amerika.
Baca Juga
Advertisement
Sebuah kesepakatan telah disusun pada musim semi ini yang akan memisahkan operasi TikTok di AS menjadi perusahaan baru yang berpusat di AS. Akant tetapi, kesepakatan tersebut ditunda setelah Tiongkok mengindikasikan tidak akan menyetujuinya menyusul pengumuman Trump tentang tarif tinggi atas barang-barang Tiongkok.
Beberapa anggota parlemen Demokrat berpendapat bahwa Trump tidak memiliki kewenangan hukum untuk memperpanjang batas waktu. Mereka menyatakan bahwa kesepakatan yang sedang dipertimbangkan tidak akan memenuhi persyaratan hukum.
Baca Juga
Advertisement
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.