Intip Cara Masyarakat Indonesia Berbelanja untuk Lebaran 2025

Cara Masyarakat Indonesia Berbelanja Untuk Lebaran

GadgetDIVA - Menyambut Ramadan dan Lebaran 2025, survei terbaru dari Milieu Insight, perusahaan riset pasar global, mengungkap tren menarik tentang kebiasaan belanja masyarakat Indonesia selama musim perayaan. Survei ini mengidentifikasi perubahan dalam pola belanja, konsumsi makanan, dan pengeluaran yang dipengaruhi oleh situasi ekonomi yang terus berkembang.

Survei ini melibatkan 506 responden Indonesia berusia 16 hingga 55 tahun, yang menjadi bagian dari komunitas survei eksklusif Milieu Insight. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun tradisi berkumpul bersama keluarga dan berbagi hadiah tetap menjadi prioritas utama, faktor seperti harga yang terjangkau, kenyamanan, dan metode pembayaran yang fleksibel semakin memengaruhi keputusan belanja.

Masyarakat Indonesia semakin banyak yang beralih ke transaksi nontunai untuk membeli pakaian, dengan 63% konsumen memilih e-wallet karena alasan kenyamanan dan keamanan. Selain itu, penggunaan layanan Beli Sekarang, Bayar Nanti (BNPL) semakin populer, terutama di kalangan usia 25 hingga 44 tahun, dengan 15% konsumen menggunakannya untuk fleksibilitas pembayaran.

Advertisement

Belanja online juga tetap dominan selama Ramadan dan Lebaran, dengan 83% konsumen memilih Shopee dan 41% memilih Tokopedia sebagai platform utama untuk memenuhi kebutuhan perayaan. Selain itu, tren belanja melalui platform social commerce seperti TikTok Shop berkembang pesat, dengan 25% konsumen memilih cara ini karena pengalaman belanja yang lebih interaktif dan menarik.

Kebiasaan belanja pakaian Lebaran menunjukkan bahwa 42% konsumen mulai berbelanja sejak Maret, sementara 10% bahkan sudah memulainya sejak Januari, dan 3% sejak Februari. Menariknya, 33% konsumen memilih untuk mengenakan kembali pakaian lama mereka daripada membeli yang baru.

Loyalitas merek tetap menjadi faktor penting dalam keputusan belanja, dengan 35% konsumen terbuka mencoba merek baru, terutama di kalangan Gen Z dan Milenial. Sementara 37% tetap setia pada merek yang sudah dikenal, dan 25% tidak memiliki preferensi merek khusus.

Advertisement

Dukungan terhadap produk lokal juga semakin kuat, dengan 66% konsumen lebih memilih produk buatan dalam negeri dibandingkan merek internasional. Hanya 10% yang memilih merek luar negeri, menunjukkan peluang besar bagi bisnis lokal untuk meningkatkan hubungan dengan konsumen melalui kualitas dan nilai budaya.

Bagi bisnis, dengan konsumen yang semakin fokus pada harga dan nilai, penting untuk mengadopsi strategi harga yang berorientasi pada kualitas produk dan bukan sekadar promosi jangka pendek. Merek yang menawarkan pengalaman e-commerce yang lancar, opsi pembayaran fleksibel seperti BNPL, dan transparansi harga akan lebih kompetitif. Selain itu, meningkatnya preferensi terhadap produk lokal memberi peluang untuk memperkuat narasi tentang warisan budaya Indonesia dan keaslian produk.

Advertisement

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.