GadgetDIVA - Awal tahun ini, Twitter meluncurkan semacam eskperimen pada aplikasi smartphone mereka. Fitur tersebut dinakanan Read Before You Retweet.
Dimana pada fitur tersebut, para pengguna ingin me-retweet sebuah link ke sebuah artikel, mereka diminta untuk membuka link dan membaca artikel tersebut terlebih dahulu.
Sebenarnya, pengguna tidak diwajibkan untuk melakukannya. Namun, gagasan di balik fitur read before you retweet adalah bahwa Twitter ingin pengguna mendapatakan gagasan yang lebih baik tentang artikel tersebut sebelum memutuskan apakah mereka harus me-retweetnya.
Advertisement
Menurut Twitter, tampaknya eksperimen ini berhasil. Pasalnya, perusahaan tersebut mengklaim bahwa berdasarkan apa yang mereka temukan selama eksperimen, 40 persen pengguna lebih banyak benar-benar mengeklik link artikel lalu membacanya setelah diminta.
We shouldn’t have to say this, but you should read an article before you Tweet it. https://t.co/Apr9vZb2iI
Baca Juga
Advertisement
So, we’ve been prompting some people to do exactly that. Here’s what we’ve learned so far. ⤵️
— Twitter Comms (@TwitterComms) September 24, 2020
” alt=”” />
Baca Juga
Advertisement
Mereka juga melihat bahwa jumlah orang yang mengklik artikel sebelum meretweet meningkat 33 persen, sementara beberapa orang akhirnya tidak meretweet setelah membaca artikel tersebut. Menurut Twitter, hal ini baik-baik saja karena beberapa tweet memang sebaiknya ditinggalkan dalam draft.
Bagi mereka yang bertanya-tanya mengapa fitur ini menjadi masalah besar? Alasannya karena kadang-kadang beberapa publikasi menulis judul clickbait dirancang untuk memancing intensi orang-orang. Meskipun, sebenarnya mungkin menceritakan topik yang sedikit berbeda.
Hal ini dapat menyebabkan penyebaran misinformasi atau kesalahpahaman yang sebenarnya tidak perlu. Berdasarkan keberhasilan eksperimen ini, Twitter mengatakan bahwa mereka sekarang berupaya menghadirkan fitur tersebut kepada lebih banyak epngguna di masa mendatang.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa waktu lalu, Twitter juga melakukan ujicoba untuk fitur voice DM. Dimana fitur ini memungkinkan para pengguna untuk saling mengirim pesan suara melalui DM.
Alex Ackerman-Greenberg, selaku manajer produk untuk Direct Messege memberi tahu pihak The Verge bahwa Twitter akan melakukan ujicoba untuk fitur voice pada DM tersebut. Brazil akan menjadi negara pertama yang diikutsertakan dalam tes tersebut.
Baca juga, Twitter lakukan ujicoba untuk fitur Voice DM
Baca Juga
Advertisement
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.