Waduh! Banyak Akun Pengguna Disney Plus Indonesia Bocor

GadgetDIVA - Laporan tersebut menemukan bahwa puluhan akun Disney Plus bocor di Indonesia. Kabar tersebut disampaikan oleh Kaspersky. 

Analisis tersebut menemukan bahwa sebanyak 89 akun Disney Plus di Indonesia bocor. Sementara, Tim Kaspersky Digital Footprint Intelligence juga menemukan bahwa sebanyak 680.850 akun Disney Plus bocor di dunia. Jumlah kebocoran akun paling banyak terjadi di Brasil, Meksiko dan Jerman. 

Kebocoran tersebut juga turut ditemukan pada layanan streaming lainnya seperti Netflix, Disney Plus, Amazon Prime Video, Apple TV+ dan Max. Analisa tersebut menemukan bahwa sebanyak 7.035.236 akun disusupi sepanjang tahun 2024 di dunia. 

Di Netflix, sebanyak 5.632.694 akun bobol di dunia. Brasil memiliki jumlah kredensial yang terekspos tertinggi pada tahun 2024, diikuti oleh Meksiko dan India. 

Sementara, sebanyak 1.608 akun Amazon Prime Video bocor di dunia. Pada tahun 2024, Meksiko, Brazil dan Prancis menjadi negara-negara dengan akun Prime Video yang paling banyak dibobol. 

Di samping itu, penelitian menemukan bahwa Gen Z tidak hanya menghabiskan lebih banyak uang di platform streaming daripada generasi lainnya. Akan tetapi, mereka juga berpartisipasi aktif dalam fandom daring, berbagi klip, meme dan teori penggemar di media sosial. 

Namun, perilaku daring setiap saat dan keterlibatan tinggi disertai risiko tersembunyi. Perangkat yang digunakan Gen Z untuk melakukan streaming acara favorit mereka dapat menjadi titik masuk bagi penjahat siber melalui infkesi malware. 

Ancaman ini sering kali tersembunyi dalam unduhan tidak resmi, konten bajakan, ekstensi browser atau aplikasi yang disusupi secara diam-diam. Mereka kemudian mengumpulkan kredensial login, data sesi dan informasi pribadi lainnya. 

Setelah perangkat terinfeksi, penjahat siber tidak hanya berhenti di aplikasi streaming. Malware ini juga mengumpulkan data sensitif seperti kredensial akun, cookie dan detail perbankan yang dijual atau dibocorkan dalam forum bawah tanah. 

Para peretas biasanya mulai menyusup lewat kata sandi Netlfix. Kemudian, merambah ke pencurian identitas atau penipuan keuangan, terutama jika kredensial yang sama digunakan kembali di berbagai layanan.