GadgetDIVA - Elon Musk baru-baru ini menegaskan bahwa dia tidak tertarik untuk membeli TikTok dalam sebuah wawancara pada WELT Economic Summit. Pernyataan ini muncul setelah pemerintah Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Donald Trump, menunda penerapan undang-undang yang mewajibkan perusahaan induk TikTok, ByteDance, untuk menjual platform media sosial tersebut. Hal ini disertai dengan ancaman pemblokiran TikTok di Amerika Serikat.
Dilansir dari Tech Crunch, laporan terbaru menyebutkan bahwa pemerintah China bersedia menjual TikTok kepada Elon Musk, yang juga merupakan sekutu penting Trump. Pada saat yang sama, Trump menyarankan agar Elon Musk atau Larry Ellison, chairman Oracle, menjadi calon pengakuisisi TikTok.
Trump juga menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk badan pendanaan yang bertujuan membeli saham TikTok. Namun, Musk menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik untuk mengambil alih platform tersebut. Dia menyatakan bahwa dia belum pernah mengajukan tawaran apapun untuk membeli TikTok.
Baca Juga
Advertisement
Musk menjelaskan bahwa jika dia memiliki TikTok, dia akan lebih fokus untuk menganalisis algoritma platform tersebut. Dia mengungkapkan, “Saya akan melihat algoritma dan mencoba memutuskan seberapa berguna algoritma ini. Apa yang bisa kita lakukan untuk membuatnya lebih produktif dan bermanfaat bagi umat manusia?”
Musk juga mengungkapkan bahwa dia tidak menggunakan TikTok secara pribadi dan tidak terlalu familiar dengan aplikasi tersebut. Menurutnya, akuisisi Twitter (sekarang X) adalah pengecualian dalam perjalanan kariernya, mengingat dia biasanya lebih memilih untuk membangun perusahaan dari nol.
Pada awal Februari 2025, Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan untuk membuat dana kekayaan negara AS yang baru. Trump berharap dana tersebut dapat digunakan untuk membeli TikTok, meskipun cara dan mekanisme pelaksanaannya masih belum jelas.
Baca Juga
Advertisement
Dana tersebut diperkirakan akan dibentuk dalam waktu 12 bulan oleh Departemen Keuangan dan Perdagangan AS. Langkah ini juga merupakan tindak lanjut dari keputusan pemerintah AS pada Januari 2025 yang sempat memutus akses aplikasi TikTok di negara tersebut.
Namun, setelah pemerintahan Trump berkuasa, presiden AS itu segera menandatangani perintah eksekutif untuk menunda batas waktu larangan TikTok selama 75 hari, memberi waktu untuk evaluasi lebih lanjut mengenai masalah ini.
Baca Juga
Advertisement
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.