iPhone 16 Series Dilarang Beredar di Indonesia, Kenapa?

GadgetDIVA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan bahwa iPhone 16 Series dilarang untuk diperjualbelikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan jajaran seri smartphone tersebut belum mengantongi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief di Jakarta pada Jumat (25/10). Ia menyebut bahwa iPhone 16 Series merupakan bawaan penumpang, awak atau melalui pos (dari luar negeri) secara aturan boleh masuk ke Indonesia.

Namun dengan catatan, ponsel tersebut sudah terdaftarkan IMEI-nya, dibayarkan pajaknya dan hanya terbatas untuk pemakaian pribadi penumpang.

“Menambahkan pernyataan sebelumnya dari Bapak Menteri Perindustrian, seri iPhone 16 yang masuk ke Indonesia dengan dibawa penumpang dan membayar pajak merupakan barang bawaan yang tidak boleh diperjualbelikan dan terbatas pada pemakaian pribadi penumpang,” ungkap Febri yang dikutip dari Antaranews pada Selasa (29/10).

iPhone 16 sendiri masuk dalam kategori barang pos dan telekomunikasi yang boleh masuk Indonesia lewat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berdasarkan Pasal 35 pada Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran, kata Febri. Hanya saja, jumlah yang dibawa tidak boleh lebih dari dua unit per penumpang.

Pihak Kemenperin memperikarakan setidaknya ada sebanyak 9.000 unit iPhone 16 Series yang telah masuk ke Indonesia melalui jalur Bea Cukai pada periode Agustus-Oktober 2024. Menurut Febri, ponsel-ponsel tersebut masuk secara legal, akan tetapi akan menjadi ilegal jika diperjualbelikan di Indonesia.

Di samping itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya menyatakan belum mengizinkan iPhone 16 Series untuk beredar di Indonesia. Sebab, Apple hingga kini belum memenuhi janjinya untuk berinvestasi di Indonesia.

Untuk mendapat izin tersebut, Apple harus merealisasikan sisa komitmen investasi di Indonesia sebesar Rp 240 miliar. Sedangkan, total investasi yang dijanjikannya sebesar Rp. 1,71 triliun.