Apakah Tech Winter Masih Akan Melanda RI di Tahun 2024?

Apakah Tech Winter Masih Akan Melanda Ri Di Tahun 2024?
Apakah Tech Winter Masih Akan Melanda RI di Tahun 2024?

GadgetDIVA - Gadgetdiva.id — Musim dingin alias tech winter yang melanda perusahaan teknologi akan terus berlanjut pada tahun 2024 mendatang. Termasuk di Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Ekonomi Digital Celios Nailul Huda. Dia melihat bahwa masih ada potensi tech winter untuk terus berlanjut di Indonesia, khususnya startup.

Hal tersebut sangat mungkin terjadi. Terlebih, jika tidak ada pendanaan yang masuk ke perusahaan.

Advertisement

Nailul Huda menganalogikan pendanaan seumpama aliran darah dalam tubuh. Dimana dapat membuat kita bergerak, berkegiatan dan sebagainya.

“Sisi pendaan itu seperti darahlah dalam tubuh kita, jadi itu yang bisa membuat kita bergerak, berkegiatan dan sebagainya. Tetapi, kalau tidak ada pendanaan ya mereka otomatis akan seret juga, mereka lebih banyak akan gagal beroperasi atau gagal bersaing,” ungkap Nailul Huda dalam acara yang dihelat oleh Hypernet Technologies pada Jumat (8/12).

Data Google Temasek dan Bain & Company yang bertajuk e-Conomy Sea 2023, menyatakan bahwa adanya penurunan pada pendanaan yang masuk ke RI. Tercatat bahwa nilai modal yang masuk sekitar USD400 juta selama paruh awal 2023. Angka tersebut turun secara signifikan dibandingkan dengan tahun lalu dalam periode yang sama, yakni sebesar USD 3,3 miliar.

Advertisement

Dampaknya, lanjut dia, startup akan melakukan efisiensi perusahaan. Salah satu contohnya ialah dengan melakukan PHK terhadap sejumlah karywannya.

Tiktok Shop

“Sebenarnya kita nggak berharap ya, tapi kalau pendanaan masih seret, saya rasa sih masih banyak perusahaan digital yang tutup ataupun melakukan efisiensi,” lanjut Nailul.

Advertisement

Di samping itu, Nailul juga terus mendorong Venture Capital (VC) lokal untuk bisa mengambil porsi nilai investasi lebih banyak. Misalnya, dari 10 persen menjadi 20-25 persen.

“Kita juga mendorong VC lokal untuk bisa mengambil porsi lebih banyak dari mungkin 10 menjadi 20-25 persen. Harapannya, itu ada di Merah Putih Fund dan juga dari Investment National Authority,” imbuh dia.

Fenomena tech winter sendiri merupakan suatu kondisi perusahaan teknologi maupun rintisan di dunia yang mulai berguguran. Disebabkan oleh minat para investor yang menurun pada sektor teknologi.

Advertisement

Hingga pertengahan 2023, tech winter masih berlangsung di sejumlah perusahaan teknologi di Indonesia. Salah satu cara mengatasi fenomena tersebut ialah dengan melakukan efisiensi alias perampingan perusahaan.

Dengan kata lain, mereka melakukan PHK terhadap sejumlah karyawannya. Sebuah laporan menyatakan bahwa sebanyak 224 ribu orang terkena PHK di perusahaan teknologi Indonesia.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News

Advertisement

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.