GadgetDIVA - Indonesia dan Thailand melakukan pertemuan bilateral pada pekan lalu. Pertemuan tersebut dilakukan dalam gelaran UNESCO Global Forum on Ethics of Artificial Intelligence (AI) 2025.
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara membahas seputar penguatan kerja sama di bidang tata kelola AI, regulasi digital dan ekonomi digital berbasis nilai-nilai Asia. Perwakilan dari Indonesia ialah Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria, sedangkan Thailan diwakilkan oleh Menteri Ekonomi Digital dan Masyarakat Thailand Prasert Jantararuangtong.
Wamenkomdigi Nezar Patria menyatakan bahwa Indonesia tengah menyelesaikan penyusunan Peta Jalan Nasional AI serta merancang regulasi dan praktik tata kelola AI yang bertanggung jawab. Ia menegaskan bahwa Indonesia harus belajar dari negara-negara maju seperit AS, Uni Eropa dan China.
Baca Juga
Advertisement
“Indonesia terus belajar dari negara-negara maju seperti AS, Uni Eropa, dan Tiongkok. Kami pun melihat Thailand sebagai mitra strategis yang memiliki perencanaan dan pelaksanaan AI yang sangat baik,” ujar Nezar dalam pernyataan resminya pada Jumat (26/6).
Nezar menekankan kerja sama regional perlu dilakuka dalam memajukan AI yang inklusif dan aman. Sekaligus, mendorong kolaborasi lebih erat dengan Thailand dalam pemanfaatan AI di sektor pariwisata, pertanian dan kesehatan.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Perdana Menteri Thailand Prasert menyampaikan bahwa Thailand saat ini tengah mengembangkan strategi nasional AI yang mencakup dua aspek utama. Yakni, AI readiness dan AI adoption.
Baca Juga
Advertisement
Thailand sendiri belum memiliki undang-undang khusus terkait AI. Namun, Electronic Development Agency (ETDA) telah menyusun dua rencana kebijakan utama.
Negara tersebut juga telah mengajukan implementation plan kepada UNESCO serta mengundang Indonesia untuk berpartisipasi bersama di tingkat ASEAN.
“Kami mengapresiasi kesiapan Indonesia untuk berkolaborasi lebih lanjut. Kolaborasi ini penting karena kedua negara berada dalam tahapan transformasi digital yang serupa dan memiliki nilai-nilai budaya yang sejalan,” ujar Prasert.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya membahas seputar tata kelola AI, kedua negara tersebut turut bertukar pandangan mengenai peraturan platform digital. Nezar membagikan pengalaman Indonesia dalam menghadapi tantangan regulasi terhadap platform besar.
Salah satunya ialah mekanisme denda dan langkah umum tegas apabila ketentuan tidak dipenuhi oleh platform digital. Sebagai bentuk dari tindak lanjut, Thailand melalui ETDA berencana untuk mengirimkan delegasi ke Indonesia dalam rangka mempelajari praktir serta pengalaman regulasi digital di tanah air.
Pesert juga menyampakan rencana negaranya untuk membentuk pusat tata kelola AI dan mengajak Indoensai untuk turut serta. Rencana ini disambut baik oleh Nezar.
Baca Juga
Advertisement
Nezar turut menyampaikan apresiasi atas kesempatan untuk mengunjungi Thailand Digital Valley. Indonesia terbuka terhadap pengembangan kolaborasi lebih lanjut, termasuk pertukaran kebijakan, inovasi AI serta penguatan digital di kawasan.
“Kami percaya, kemitraan erat Indonesia dan Thailand akan membawa manfaat konkret bagi pengembangan ekonomi digital dan AI yang beretika di Asia Tenggara,” tutup Nezar.
Baca Juga
Advertisement
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.