Kolaborasi PR dan Media: Kunci Eksistensi di Era Disrupsi Digital
- by Herning Banirestu
- Kamis, 17 Oktober 2024 - 15:53 WIB
GadgetDiva – Disrupsi digital yang berlangsung selama 15 tahun terakhir telah mengubah secara drastis lanskap media dan jurnalisme tradisional. Pesatnya perkembangan teknologi, khususnya internet, smartphone, dan media sosial, telah menggeser cara orang mengakses, mengonsumsi, dan berbagi informasi. Perubahan ini tidak hanya berdampak pada industri media, tetapi juga pada Public Relations (PR) dan komunikasi yang menggunakan media sebagai salah satu platform utamanya.
Dalam kondisi ini, para profesional PR dan komunikasi harus menyesuaikan diri dengan dinamika baru dunia media. Mereka perlu memahami bagaimana lanskap industri media telah berubah, faktor-faktor yang mempengaruhi isu-isu reputasi perusahaan, serta perilaku konsumsi media dari audiens target mereka. Hanya dengan data yang terpercaya dan tepat, para profesional komunikasi dapat menyusun strategi efektif untuk mengarahkan opini publik dan merespons krisis yang mungkin terjadi.
Untuk mendukung adaptasi ini, Majalah MIX MarComm menggelar seminar bertajuk "Data-Driven Communication: PR Today & Tomorrow." Seminar ini menjadi platform bagi para profesional PR untuk membahas pentingnya penggunaan data dalam strategi komunikasi modern. Salah satu pembicara kunci dalam acara ini adalah Danang Arradian, Ketua Forum Wartawan Teknologi (FORWAT) dan Redaktur Sindonews.
Dalam paparannya, Danang, yang juga dikenal sebagai CakDan, menyoroti pentingnya peran media dalam menjaga kredibilitas, terutama di tengah maraknya influencer yang kini menjadi pilihan banyak brand. Menurutnya, banyak perusahaan lebih "royal" dalam membayar influencer dibandingkan membelanjakan anggaran iklan mereka di media konvensional. Namun, saat isu negatif muncul, media konvensional masih dianggap lebih terpercaya untuk menangani krisis reputasi.
"Brand sering kali hanya beralih ke media konvensional ketika menghadapi isu negatif. Mereka tahu bahwa media konvensional mampu meyakinkan masyarakat lebih baik daripada influencer yang berbicara atas nama brand," ungkap CakDan.
Di tengah disrupsi digital, banyak media konvensional sedang menghadapi masa sulit. Beberapa media besar, baik yang berbasis daring maupun cetak, mengalami penurunan kinerja hingga harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran atau bahkan menutup operasinya. Hal ini terjadi karena sebagian besar anggaran iklan telah berpindah ke platform digital.
Meski demikian, media mainstream masih memiliki kekuatan tersendiri. Mereka mampu mengangkat isu yang tidak populer dan menjadikannya perhatian publik secara luas. Namun, untuk tetap relevan di era digital, media juga harus terus beradaptasi dengan tren konten digital dan storytelling yang menarik. Sayangnya, meski telah berupaya maksimal, tidak semua media berhasil menghasilkan keuntungan dari upaya digitalisasi ini. Akibatnya, beberapa media terpaksa melakukan perampingan.
"Media harus memilih brand yang mau beriklan di kanal mereka. Karena itu, PR agency harus bekerja sama dengan media untuk menjaga hubungan yang baik," jelas CakDan.
Kerja sama antara PR dan media sangat penting untuk menjaga ekosistem industri ini tetap sehat. CakDan mengutip Albert Tarigan, pendiri FORWAT yang kini bekerja di Tim Komunikasi Kepresidenan, yang menekankan pentingnya kerja sama apik antara PR dan media melalui kolaborasi konten. PR agency harus bisa meyakinkan klien mereka bahwa media perlu dijaga, terutama dalam situasi yang membutuhkan dukungan penuh dari ekosistem media.
"PR dan media harus saling menguntungkan. Dengan demikian, semua pihak bisa bertahan dan berkembang," tambah CakDan.
Salah satu contoh sukses kolaborasi PR dan media terjadi saat pandemi Covid-19 melanda dunia. Kala itu, FORWAT baru saja berdiri, dan banyak jurnalis yang terdampak oleh krisis tersebut. Dalam situasi tersebut, solidaritas dari berbagai pihak, termasuk brand besar, membantu jurnalis yang terdampak.
FORWAT, melalui kolaborasi dengan Benihbaik, berhasil mengumpulkan dana lebih dari 1,3 miliar rupiah untuk didonasikan kepada para jurnalis yang terkena dampak pandemi. Sebagian besar dana tersebut berasal dari Tokopedia, yang memiliki fitur donasi dalam platform transaksinya. Ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama antara berbagai pihak, termasuk PR, media, dan perusahaan, dalam situasi krisis.
Selain berfokus pada kolaborasi dengan media konvensional, CakDan juga menekankan pentingnya bagi jurnalis untuk membangun personal branding di media sosial. Dengan perkembangan pesat media sosial, jurnalis tidak bisa lagi hanya mengandalkan kemampuan menulis. Mereka juga perlu mengasah kemampuan dalam membuat konten dan video yang menarik untuk platform digital.
"Jurnalis saat ini harus bisa memanfaatkan media sosial untuk membangun personal brand. Konten yang menarik di media sosial bisa membantu meningkatkan eksposur dan kepercayaan publik," ujarnya.
Source :gadgetdiva.id
Penghargaan PR of The Year 2024
Seminar ini juga menjadi bagian dari rangkaian acara penghargaan tahunan "Indonesia PR of The Year 2024" yang diselenggarakan oleh Majalah MIX MarComm. Penghargaan ini diberikan kepada praktisi PR terbaik di Indonesia, yang dinilai berdasarkan strategi, eksekusi, dan hasil program PR yang mereka jalankan. Penilaian dilakukan tidak hanya oleh para ahli komunikasi, tetapi juga melalui pengukuran engagement rate di media sosial dan website, serta polling dari para jurnalis.
Lis Hendriani, Pemimpin Redaksi Majalah MIX MarComm, menjelaskan bahwa penghargaan ini unik karena melibatkan penilaian dari berbagai sudut pandang. Selain penilaian dari juri profesional, ada juga survei kepada para jurnalis untuk menentukan program Media Relations dan Press Release terbaik.
Proses penilaian untuk penghargaan ini dilakukan melalui beberapa tahapan, termasuk evaluasi program oleh para ahli dan diskusi dengan partisipan aktif. Selain itu, pengukuran kinerja program di kanal digital juga dilakukan menggunakan alat seperti Ripple10 Digital Listening Tools dan Social Media Monitoring dari Ivosights.
Penilaian didasarkan pada tiga variabel utama: Strategi, Eksekusi, dan Hasil. Program yang dinilai berkinerja baik akan menerima pengakuan berdasarkan level prestasi yang dicapai, yaitu Excellent, Very Good, atau Good. Bagi yang belum mencapai level ini, kesempatan untuk memperbaiki dan mencoba lagi pada tahun berikutnya selalu terbuka.
Kolaborasi antara PR dan media menjadi kunci dalam menjaga keberlangsungan industri komunikasi di tengah tantangan disrupsi digital. Dengan kerja sama yang baik, ekosistem media dapat tetap sehat dan saling mendukung, sehingga semua pihak, baik media, PR, maupun brand, dapat terus berkembang. Di era digital ini, penting bagi PR dan media untuk terus beradaptasi dan berinovasi demi menjaga relevansi dan eksistensi mereka di mata publik.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.
Herning Banirestu
ReporterMemiliki pngalaman panjang sebagai jurnalis di Majalah SWA dan SWA.co.id, dengan jaringan kuat di berbagai industri bisnis, bukan saja di teknologi. Telah banyak menulis tokoh bisnis ternama dan CEO perusahaan besar baik lokal maupun global. Suka lari, baca, menulis dan melamun.
Artikel Terkait
OPPO Gelar Nobar Kualifikasi Piala Dunia di OPPO Gallery Gandaria City
OPPO menggelar acara nonton bareng (nobar) eksklusif untuk mendukung Garuda Muda dalam pertandingan ..
- by Jundi Amrullah
- 3 minggu lalu
- 3,250
Microsoft: Ada 7.000 Serangan Siber Sasar Password per Detik
Laporan dari Microsoft tersebut menemukan adanya serangan siber dengan kecepatan 7.000 per detik yan..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 3 minggu lalu
- 3,250
Apple Berambisi Kuasai Pasar Smart Home
Apple luncurkan strategi baru untuk kuasai pasar smart home. HomeOS, perangkat pintar baru, dan AI ..
- by Siti Sarifah Aliah
- 3 minggu lalu
- 3,250
Starlink Akan Hadir di Italia untuk Tingkatkan Penetrasi Internet
Italia tengah menguji coba penggunaa satelit Starlink milik Elon Musk. Satelit ini akan menyediakan ..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 3 minggu lalu
- 3,250