Serat Optik Diyakini Jadi Jawaban Percepatan Transformasi Digital

Berdasarkan laporan Telecom Review Asia, pasar infrastruktur jaringan serat optik di Asia Pacific diproyeksikan tumbuh dengan CAGR sebesar 15,9 persen hingga 2028.

Serat Optik
Seminar bertajuk “Unleash Fiber Connectivity for Indonesia Digital Transformation – Challenges, End-to-End Processes, and Tools for Network Readiness,” di Jakarta. (Foto: Istimewa)

GadgetDIVA - Serat optik diyakini jadi jawaban percepatan transformasi digital. Indonesia kini tengah memasuki babak penting dalam upaya mewujudkan visi transformasi digital nasional. Dengan populasi yang mencapai lebih dari 279 juta jiwa serta tingkat penetrasi internet mencapai 74,6% pada Januari 2025 (We Are Social & Kepios, 2024), kebutuhan akan infrastruktur digital yang cepat, aman, dan andal semakin mendesak.

Dalam lanskap digital yang terus berkembang, permintaan layanan seperti cloud computing, kecerdasan buatan (AI), distribusi konten digital, hingga konektivitas 5G melonjak tajam. Di balik semua kebutuhan itu, ada satu komponen vital yang menjadi penopang utama: serat optik. Teknologi ini dikenal memiliki kapasitas besar, kecepatan tinggi, serta latensi rendah, menjadikannya tulang punggung konektivitas digital masa depan.

Sebagai langkah nyata menghadapi tantangan ini, Alita, perusahaan penyedia layanan infrastruktur digital, berkolaborasi dengan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) dan mitra teknologi Viavi Solutions. Mereka menggelar seminar bertajuk “Unleash Fiber Connectivity for Indonesia Digital Transformation: Challenges, End-to-End Processes, and Tools for Network Readiness” di Jakarta pada Rabu (7/5/2025). Seminar ini menjadi wadah diskusi penting untuk membahas tantangan di lapangan serta memperkenalkan teknologi terkini dalam pengelolaan jaringan serat optik, mulai dari pemantauan, pengujian, hingga otomasi.

Advertisement

Serat Optik
Teguh Prasetya, Direktur Utama Alita Praya Mitra

Infrastruktur digital nasional membutuhkan arsitektur yang komprehensif

Menurut Dr. Denny Setiawan ST MT, Direktur Strategi & Kebijakan Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (KOMDIGI), infrastruktur digital nasional membutuhkan arsitektur yang komprehensif. “Kita memerlukan data center sebagai pusat kehidupan digital dan konten, jalur backbone, hingga Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menghubungkan berbagai wilayah dan dunia internasional,” jelasnya. Ia juga menambahkan pentingnya jalur di sepanjang infrastruktur publik seperti PLN, jalan raya, hingga rel kereta sebagai arteri utama penetrasi jaringan, serta jaringan serat optik yang menyentuh langsung rumah warga dan titik-titik layanan publik.

Menariknya, laporan Telecom Review Asia memprediksi pasar infrastruktur jaringan serat optik di kawasan Asia Pasifik akan tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 15,9% hingga tahun 2028. Fakta ini menunjukkan betapa besar peluang sekaligus urgensi investasi di sektor ini.

Teguh Prasetya, Direktur Utama Alita Praya Mitra, menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemangku kepentingan. “Kami yakin inisiatif ini akan memperkuat kesiapan industri dalam mendukung target digitalisasi nasional yang telah ditetapkan pemerintah,” ujarnya.

Advertisement

Alita Implementasikan Optical Network Management System Integrated

Sebagai langkah konkret, sejak 2020 Alita telah mengimplementasikan Optical Network Management System integrated (ONMSi). Sistem ini membantu meningkatkan efisiensi sekaligus keandalan pengelolaan infrastruktur serat optik. Hasilnya pun nyata. ONMSi mampu mengurangi potensi denda layanan hingga 98% berkat deteksi dini dan penanganan gangguan lebih cepat. Selain itu, efisiensi perawatan preventif tercatat mencapai 22% melalui pemantauan proaktif berbasis data real-time, dan efisiensi perawatan korektif meningkat hingga 56% berkat pelaporan otomatis yang mempersingkat waktu identifikasi serta perbaikan gangguan.

“Langkah ini semakin menegaskan posisi Alita sebagai penyedia infrastruktur digital yang responsif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan industri telekomunikasi modern,” tambah Teguh.

Dari sisi teknologi, Vice President Sales VIAVI, Rajesh Rao, menegaskan komitmen perusahaannya dalam mendukung transformasi digital Indonesia. “Kami menyediakan solusi pengujian dan jaminan kualitas yang andal untuk memungkinkan pembangunan jaringan serat optik berperforma tinggi. Dengan ini, penyedia layanan dan penyedia dark fiber dapat mempercepat konektivitas, memastikan keandalan jaringan, dan mewujudkan visi Indonesia sebagai negara digital yang maju,” terangnya.

Advertisement

Namun, percepatan pembangunan infrastruktur serat optik tidak lepas dari berbagai tantangan. Jerry Siregar, Ketua Umum APJATEL, mengungkapkan salah satu kendala utama adalah harmonisasi regulasi telekomunikasi yang masih belum optimal. “Rencana Tata Ruang Wilayah sering kali tidak diinformasikan kepada pemilik jaringan utilitas, sehingga menyulitkan penataan jaringan yang ideal,” jelasnya.

Kini, upaya penataan jaringan dengan memperhatikan aspek estetika dan keamanan kota mulai dijalankan. “APJATEL mendukung transformasi digital dan terus mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan penataan jaringan fiber optic yang lebih baik dan terstandarisasi,” tambah Jerry.

Ke depan, berbagai strategi pembangunan terus diupayakan untuk meminimalisir potensi kerusakan jaringan yang sudah tertata, memastikan konektivitas digital yang kokoh, berkelanjutan, dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Advertisement

Serat optik bukan hanya sekadar kabel penghantar data. Ia adalah simbol harapan akan masa depan digital Indonesia yang lebih inklusif, cepat, dan terhubung. Dengan komitmen semua pihak, transformasi digital bukan hanya mimpi, tetapi menjadi kenyataan yang makin dekat di depan mata.

Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Advertisement

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Jurnalis teknologi dan gadget sejak 2005. Mulai dari Majalah Digicom, pernah di Tabloid Ponselku, pendiri techno.okezone.com, 5 tahun di Viva.co.id, 2 tahun di Uzone.id. Pernah bikin majalah digital Klik Magazine, sempat di perusahaan VAS Celltick Technologies. Sekarang jadi founder Gadgetdiva.id, bantuin Indotelko.com dan Gizmologi.id. Supermom dengan 2 orang superkids.