Apple Pamer Angka Adopsi Tinggi Jelang iOS 19

GadgetDIVA - Apple kembali mencatat pencapaian baru yang membanggakan. Dalam laporan terbarunya yang dirilis Kamis lalu, raksasa teknologi asal Cupertino ini menyebutkan bahwa lebih dari 82 persen perangkat iPhone yang kompatibel kini telah menjalankan iOS 18. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari 68 persen pada Januari 2025.

Kabar ini datang hanya beberapa hari sebelum ajang tahunan Apple Worldwide Developers Conference (WWDC) 2025, yang akan digelar pada Senin mendatang. Dalam acara tersebut, Apple diperkirakan akan memperkenalkan sistem operasi generasi berikutnya, yang kabarnya bernama iOS 19 (atau dalam rumor disebut juga sebagai iOS 26).

Transisi ke iOS 18: Cepat dan Meluas

Sebagai informasi, iOS 18 pertama kali diumumkan pada Juni tahun lalu dalam gelaran WWDC 2024. Sistem operasi ini kemudian mulai resmi dirilis ke publik pada September 2024. Sejak saat itu, Apple terus mendorong pembaruan perangkat melalui notifikasi sistem dan kampanye edukatif yang mendorong pengguna agar melakukan upgrade.

iOS 18 sendiri kompatibel dengan perangkat iPhone XR, iPhone XS, serta semua model setelahnya. Namun, Apple tidak mengungkap secara spesifik versi iOS 18 mana yang saat ini paling banyak digunakan—entah itu versi awal atau versi pembaruan terbaru.

iPad Juga Tak Ketinggalan

Tak hanya iPhone, Apple juga menyampaikan statistik serupa untuk perangkat iPad. Menurut data terbaru, 71 persen iPad yang memenuhi syarat kini telah menjalankan iPadOS 18. Bahkan, untuk iPad yang dirilis dalam empat tahun terakhir, angka adopsi mencapai 81 persen.

Sementara itu, adopsi iOS 18 pada perangkat iPhone yang dirilis dalam empat tahun terakhir tercatat lebih tinggi lagi, yaitu 88 persen—naik dari 76 persen pada awal tahun.

Tingginya angka adopsi ini mencerminkan beberapa hal. Pertama, Apple berhasil mempertahankan reputasinya sebagai produsen perangkat dengan ekosistem yang sangat solid dan terintegrasi. Pengguna iPhone dan iPad cenderung lebih cepat melakukan pembaruan dibandingkan pengguna sistem operasi lain seperti Android, yang cenderung lebih terfragmentasi.

Kedua, ini menjadi sinyal positif bagi Apple jelang peluncuran iOS generasi selanjutnya. Dengan tingkat adopsi yang tinggi, pengembang aplikasi memiliki ekosistem yang lebih konsisten untuk membangun aplikasi dan fitur-fitur terbaru yang mendukung teknologi terbaru Apple, termasuk fitur machine learning dan Apple Intelligence.

Namun, Masih Ada yang Disimpan Apple

Meski merilis data adopsi sistem operasi, Apple tetap bungkam soal penggunaan fitur terbaru yang diperkenalkan bersama iOS 18, seperti Apple Intelligence. Belum ada data resmi berapa banyak pengguna yang telah mencoba atau mengaktifkan fitur ini, yang kemungkinan besar akan menjadi salah satu fokus utama dalam iOS 19 mendatang.

WWDC 2025 diprediksi akan menjadi panggung besar bagi Apple untuk memperkenalkan sejumlah pembaruan besar, termasuk versi baru iOS. Meskipun banyak pihak menyebutnya sebagai iOS 19, beberapa rumor menyebut Apple bisa saja memperkenalkan nama berbeda seperti “iOS 26,” yang menandakan lompatan fitur atau reposisi sistem operasi secara menyeluruh.

Yang pasti, perhatian para pengguna dan pengembang kini tertuju pada hari Senin mendatang. Seperti biasa, Apple diharapkan mengumumkan berbagai fitur baru yang akan memperkuat posisi iPhone sebagai perangkat mobile paling canggih dan intuitif di pasar global.

Dengan lebih dari 82 persen iPhone yang kini menjalankan iOS 18, Apple memperlihatkan kemampuannya dalam menjaga konsistensi pembaruan sistem di perangkatnya. Hal ini tidak hanya menguntungkan pengguna dari sisi keamanan dan performa, tetapi juga menciptakan ekosistem yang matang dan mudah bagi pengembang untuk bekerja.

Kita tinggal menunggu, apakah iOS 19—or iOS 26—akan mampu memecahkan rekor baru dalam hal adopsi dan inovasi. Satu hal yang pasti, Apple telah memulai langkah yang tepat.