Menilik Peluang Ekosistem Startup Indonesia Dibalik Terpaan Tech Winter

GadgetDIVA - Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa penurunan suku bunga global dapat menjadi peluang bagi ekosistem startup di Indonesia untuk menarik investor. Hal ini bertujuan untuk membantu industri pulih dari dampak negatif tech winter.

Suku bunga di Indonesia telah turun sebesar 25 basis poin menjadi enam persen, sementara suku bunga acuan dari The Fed juga mengalami pemangkasan 50 basis poin menjadi lima persen. Budi menyatakan bahwa penurunan ini menunjukkan bahwa investor mulai bersedia mengalokasikan dana untuk bisnis, terutama startup.

Menurutnya, jika tren penurunan suku bunga berlanjut, iklim investasi di sektor startup akan semakin membaik. Pemilik modal cenderung merasa lebih aman dalam berinvestasi saat risiko berkurang akibat suku bunga yang lebih rendah.

Budi menegaskan bahwa suku bunga yang tinggi, seperti 5 persen, cenderung membuat orang lebih memilih menabung di bank daripada berinvestasi. Sebaliknya, penurunan suku bunga ke level yang lebih rendah dapat mendorong minat investasi.

Pernyataan ini diperkuat oleh Rudiantara, Pemimpin Nexticorn Foundation, yang menilai bahwa penurunan suku bunga menandakan bahwa fase tech winter mulai mencair. Ia melihat ini sebagai tanda positif meskipun proses pemulihan masih dalam tahap awal.

Rudiantara juga mencatat bahwa ekosistem startup Indonesia semakin sehat, dengan fokus pada model bisnis yang mendukung arus kas yang positif dan bukan lagi mengandalkan metode bakar uang.

Oleh karena itu, peluang bagi investor untuk berinvestasi di startup Indonesia akan meningkat jika para pelaku bisnis menerapkan model bisnis yang berkelanjutan.

Dengan orientasi pada profitabilitas dan cash flow yang sehat, ketersediaan dana untuk pengembangan startup diharapkan akan semakin banyak, memberikan harapan bagi masa depan industri startup di Indonesia.