Bos IMF Sebut AI Bakal Pengaruhi Sekitar 40 Persen Lapangan Kerja Global
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Senin, 15 Januari 2024 - 18:32 WIB
Gadgetdiva.id — Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva menyatakan bahwa kecerdasan buatan (AI) akan berdampak pada sekitar 40 persen lapangan kerja secara global. Khususnya, di beberapa negara maju.
Menurut Kristalina Georgieva, dampak AI terhadap lapangan pekerjaan tersebut akan lebih dirasakan oleh negara-negara maju. Meski, lebih banyak pula peluang untuk memanfaatkannya.
“Negara-negara maju menghadapi risiko yang lebih besar dari AI dibandingkan dengan negara-negara emerging market dan berkembang,” tulisnya dalam sebuah postingan blog yang dikutip oleh Business Insider pada Minggu (14/1).
Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan AI dalam memberi dampak pada pekerjaan dengan keterampilan tinggi. Kristalina turut memperkirakan sekitar 60 persen pekerjaan di negara maju mungkin akan terdampak AI.
Sekitar setengah dari pekerjaan yang terpapar akan mendapat manfaat dari integrasi AI, lanjut Kristalina, sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
“Setengah lainnya, aplikasi AI dapat menjalankan tugas-tugas utama yang saat ini dilakukan oleh manusia, sehingga dapat menurunkan permintaan tenaga kerja, sehingga menurunkan upah dan mengurangi perekrutan,” tulis Georgieva.
Bahkan, dalam beberapa kasus paling ekstrem, sejumlah pekerjaan kemungkinan akan hilang. Kendati demikian, Kristalina meramal bahwa dampak AI terhadap lapangan pekerjaan berpotensi lebih sedikit di beberapa negara berkembang.
Dia turut menghimbau para pembuat kebijakan untuk tetap waspada terhadap potensi kesenjangan dan ketegangan sosial yang ditimbulkan oleh AI. Kristalina turut meminta agar negara-negara menerapkan jaring pengaman sosial yang komprehensif dan menawarkan program pelatihan ulang bagi para pekerja yang rentan.
Di samping itu, IMF bukan satu-satunya lembaga yang menyerukan peringatan terkait dampak AI. Bulan Maret 2023 silam, Goldman Sachs menyatakan bahwa AI dapat mengganggu lebih dari 300 juta pekerjaan.
Bahkan, VP LinkedIn Annesh Raman menyebut bahwa AI berpotensi mengurangi nilai keterampilan teknis, menjadikan soft skill lebih penting.
Artikel Terkait
Telkomsel dan Denny Siregar, Jadikan Erika Carlina Ratu Kriminal
Gadgetdiva.id — Selebgram eksotis Erika Carlina menjadi pemeran utama dalam serial yang dig..
- by Siti Sarifah Aliah
- 9 bulan lalu
- 3,250
Putri Ariani dan Nadia Omara Jadi Sosok Paling Sering Dikepoin Sepanjang Tahun 2023
Gadgetdiva.id — Google Year in Search 2023 mengungkap beragam topik yang paling sering dic..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 9 bulan lalu
- 3,250
Dirut BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar Akui 2023 Bukan Tahun yang Mudah
Gadgetdiva.id — Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kem..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 9 bulan lalu
- 3,250
Aktris India Rashmika Mandanna Desak Perempuan untuk Angkat Suara Soal Video Deepfake
Gadgetdiva.id — Konten video berbasis AI, deepfake, belakangan ini meramaikan media sosial ..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 9 bulan lalu
- 3,250