GadgetDIVA - Sebanyak 4,7 juta data aparatur sipil negara (ASN) Badan Kepegawaian Negara (BKN) disinyalir diretas. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah melakukan penyelidikan.
Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penelusuran terhadap isu kebocoran data di BKN. Penelusuran tersebut dilakukannya bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
“Lagi ditelusuri. Lagi bekerja sama dengan BSSN karena ada banyak informasi-informasi yang menyebutkan soal kebocoran data ini ya,” ungkap Nezar Patria kepada awak media yang dikutip dari berbagai sumber pada Senin (12/8).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Nezar, terkadang data yang bocor tersebut, bukan data yang diklaim seperti klaim pelaku di situs gelap tersebut. Oleh sebab itu, pihaknya sedang menelusuri.
“Kadang-kadang data yang bocor itu bukan data yang, seperti yang diklaim oleh pelakunya di dark web itu. Makanya, kita telusuri,” imbuhnya.
Di samping itu, hal serupa juga dinyatakan oleh BKN. Pihaknya tengah bekerja sama dengan BSSN dan Kominfo untuk melakukan investigasi dan identifikasi, sehingga dapat segera melakukan mitigasi risiko dari masalah ini.
Baca Juga
Advertisement
BKN juga memastikan dugaan ini tidak berdampak pada layanan manajemen ASN maupun sistem elektronik yang diakses oleh masyarakat.
Mereka turut menghimbau kepada seluruh pengguna layanan BKN untuk memperbarui kata kunci atau password secara berkala guna terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan. Pihaknya juga akan terus memberi informasi terkait perkembangan masalah ini.
“BKN bekerja sama dengan BSSN dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk melakukan identifikasi dan investigasi atas munculnya isu dugaan kebocoran data ASN. Investigasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan data ASN dan mitigasi risiko yang perlu dilakukan,” demikian pernyataan resmi yang diberikan oleh BKN.
Baca Juga
Advertisement
Menurut laporan dari lembaga riset keamanan siber CISSReC, ada sekitar 4.759.218 data ASN BKN yang diunggah oleh peretas di situs gelap dengan nama anonim “TopiAx”. Data tersebut terdiri atas nama, tempat lahir, tanggal lahir, gelar, tanggal CPNS, tanggal PNS, NIP, Nomor SK CPNS, Nomor SK PNS, Golongan, Jabatan, Instansi, Alamat, Nomor Identitas, Nomor Hp, Email, Pendidikan, Jurusan dan Tahun Lulus.
Lebih lanjut, data tersebut dijual sebesar USD 10.000 atau sekitar Rp. 160 juta. Peretas tersebut juga diketahui turut membagikan sample data berisi 128 ASN yang berasal dari berbagai instansi di Aceh.
“CISSReC sudah melakukan verifikasi secara random pada 13 ASN yang namanya tercantum dalam sample data tersebut melalui whatsapp, dan menurut mereka data tersebut adalah valid, meskipun ada yang menginformasikan tentang adanya kesalahan penulisan digit terakhir pada field NIP & NIK,” ungkap Chariman CISSReC Pratama Persadha dalam pernyataan resminya.
Baca Juga
Advertisement
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.