Gadgetdiva – Penipuan melalui program afiliasi semakin meningkat belakangan ini. Banyak penipu menjanjikan keuntungan besar untuk mengelabui korban agar mentransfer uang sebagai ‘jaminan’. Menurut laporan Asia Scam Report 2023, hampir sepertiga korban tertipu karena tergiur dengan iming-iming insentif yang besar. Fakta ini diperkuat oleh data dari Global Risk Report 2024 yang menunjukkan bahwa serangan siber termasuk dalam lima besar risiko global, mencapai 39%. Di Indonesia, laporan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mencatat bahwa hampir 1.938 konten hoaks telah diidentifikasi sebagai penipuan hingga Mei 2023.
Menanggapi tingginya fenomena modus penipuan daring, PT Global Digital Niaga Tbk (‘Blibli’; ‘Perseroan’; kode saham BEI: ‘BELI’) terus mengingatkan dan membagikan tips Hindari Tipu-Tipu oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, tidak terkecuali penipuan dengan modus affiliate.
Yuk, kenali modus penipuan affiliate dan cek ketika curiga:
1. Meminta melakukan pembelian atau transfer ‘biaya administrasi’ sebagai jaminan
Modus ini sering digunakan untuk menipu orang. Korban biasanya diminta melakukan pembayaran berbagai tahapan yang rumit, termasuk pembelian produk atau memberikan uang sebagai ‘biaya administrasi’. Padahal, program afiliasi yang terpercaya memberikan komisi hanya berdasarkan penjualan produk yang direkomendasikan. Jika ada pungutan biaya, apalagi pembelian produk tertentu yang diwajibkan untuk mendapatkan komisi, maka sebaiknya dihindari karena itu bisa jadi penipuan.
2. Iming-iming ‘komisi sekian persen’ setelah melaksanakan tugas tertentu
Apakah ada yang menawarkan program afiliasi dengan janji komisi besar? Harap berhati-hati! Penipu sering menggunakan psikologi ‘keinginan lebih’, dengan memberikan tugas dan menarik deposit semakin besar dengan janji komisi berlipat-lipat. Agar terhindar dari penipuan semacam ini, selain tidak mudah tergoda, hindari juga memberikan data pribadi atau kode One Time Password (OTP) kepada siapapun untuk menghindari penyalahgunaan. Juga, hindari mengklik tautan yang tidak dikenal karena bisa saja mengarahkan ke situs palsu yang berpotensi memeras korban. Kamu bisa menggunakan cekrekening.id dari Kemkominfo untuk memeriksa apakah ada rekening yang diduga sebagai rekening penipuan.
3. Testimoni palsu dari rekanan penipu
Waspada saat diundang ke grup media sosial, atau layanan perpesanan instan seperti WhatsApp Group, Telegram Group, dsb. yang mengaku komunitas resmi. Jangan lengah apabila dihubungi seseorang yang sukarela memberikan testimoni, justru kamu perlu berpikir kritis akan kemungkinan penipuan. Untuk itu, jika sebuah tawaran affiliate terasa sulit dipercaya alias too good to be true, sebaiknya kamu segera melapor ke pihak berwenang. Adapun proses pengaduan bisa diajukan via kanal komunikasi resmi pemilik program affiliate atau bisa juga dengan melakukan pengecekan di aduannomor.id yang merupakan situs resmi dari Kemkominfo.
4. Mengatasnamakan Blibli
Penipuan program affiliate mengatasnamakan Blibli sering terjadi. Mulai dari surat beredar yang menggunakan kop palsu dan tanda tangan palsu jajaran direksi perseroan, hingga grup media sosial juga aplikasi berkirim pesan yang mengaku komunitas resmi dari Blibli.
Ingat, mekasnime kerja sama affiliate Blibli adalah memberikan referensi produk tertentu, dan memberikan komisi berdasarkan penjualan produk yang direkomendasikan. BUKAN dan TIDAK meminta mitra untuk melakukan transaksi/pembelian apapun di luar platform Blibli apalagi menggunakan rekening a/n pribadi.
Untuk itu, perlu diketahui bahwa seluruh informasi dari Blibli selalu dimuat di kanal komunikasi resminya. Jadi, budayakan melakukan pengecekan. Utamanya, jika kamu curiga sedang dijebak dalam scam penipuan. Jangan sampai jadi korban, lalu baru rajin mengecek ya, Blibli Friends!
Semoga rangkaian tips dan trik di atas bisa menjadi solusi jitu dalam melawan maraknya penipuan affiliate. Apabila menemukan dugaan penipuan mengatasnamakan Blibli, segera hubungi customer service Bliblicare untuk cek dan mendapatkan informasi yang lebih jelas.
Artikel Terkait
2024, Sharp Janji Makin Banyak Bawa Smartphone ke Indonesia
Gadgetdiva.id — Sharp berjanji akan memboyong lebih banyak smartphone ke Indonesia. Mereka ..
- by Siti Sarifah Aliah
- 7 bulan lalu
- 3,250
No Worries, Pepres Publisher Rights Tidak Berlaku untuk Konten Kreator
Gadgetdiva.id — Kementerian Komunikasi dan Informatika menegaskan bahwa Peraturan Presiden ..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 7 bulan lalu
- 3,250
Imbas Beredarnya Konten Iklan Judi Online, Kemenkominfo Bakal Panggil X
Gadgetdiva.id — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan memanggil X (seb..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 7 bulan lalu
- 3,250
Kominfo: Starlink Masih dalam Tahap Penjajakan di Indonesia
Gadgetdiva.id — Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia menyatakan bahwa satelit S..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 7 bulan lalu
- 3,250