Menkomdigi Desak Industri Gim Lindungi Anak dari Konten Kekerasan

Menkomdigi
Foto: Kementerian Komunikasi dan Digital

GadgetDIVA - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa ekosistem industri gim nasional harus melindungi anak dari konten kekerasan. Ia ingin industri tersebut tumbuh secara sehat. 

“Kita ingin industri gim di Indonesia terus tumbuh secara sehat, tetapi pada saat yang sama, kami juga menerima banyak sekali keluhan dari para orang tua tentang konten-konten yang tidak sesuai untuk anak-anak,” ungkap Menkomdigi Meutya dalam pembukaan forum Indonesia Woman In Game (IWIG) BeautyPlayConnect di Bandung, Sabtu (5/7). 

Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas). Regulasi ini mewajibkan setiap penyelenggara sistem elektronik (PSE), termasuk pengembang dan penerbit gim untuk menerapkan klaisifikasi usia secara ketat. 

Advertisement

Di samping itu, melalui PP Tunas ini, Menkomdigi Meutya menegaskan bahwa pihaknya tidak melarang gim. Namun, mereka menunda akses konten kepada pengguna belum cukup usia. 

“Kami tidak melarang gim, tetapi kami menunda akses konten kepada pengguna yang belum cukup usia. Ini bukan soal sensor, tapi soal tanggung jawab bersama dalam menciptakan ruang digital yang aman dan sehat,” tambahnya. 

Sebagai contoh kasus, gim dengan tingkat kekerasan atau adiktivitas tinggi hanya bisa diakses oleh pengguna berusia minimal 16 tahun dengan pendampingan dan secara mandiri setelah usia 18 tahun. Ia juga menekankan pentingnya penerapan sistem rating konten melalui Indonesia Game Rating System (IGRS). 

Advertisement

Sistem IGRS ini memberi acuan bagi orang tua, pemain dan pelaku industri. Supaya mereka dapat mengenali konten yang sesuai usia dan tahapan perkembangan anak. 

“IGRS bukan hanya alat bantu untuk orang tua, tapi juga pelindung bagi industri. Dengan menerapkan klasifikasi usia secara jujur, pengembang dan peneribit bisa menghindari risiko pelanggaran hukum,” jelas Meutya. 

Menteri Meutya turut menjelaskan kalau tuntutan terhadap industri gim untuk bertanggung jawab menjadi tren global. Sebab, gerakan serupa telah berlangsung di banyak negara. Indonesia, kata dia, perlu siap dengan regulasi yang adil, namun tegas.

Advertisement

Dalam kesempatan yang sama Menkomidigi juga turut berkesempatan untuk menjajal beberapa gim karya pengembang perempuan. 

“Saya senang melihat semakin banyak perempuan hadir sebagai pembuat teknologi, bukan sekadar pengguna,” tandasnya.

Advertisement

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.