Tren Smartphone di Indonesia Berubah, OPPO Lakukan Hal Ini

GadgetDIVA - OPPO Indonesia berfokus untuk menghadirkan smartphone premium dibandingkan low-end alias menengah ke bawah. Hal ini disebabkan turunnya pasar smartphone dan perubahan pola konsumen di Indonesia.

Merujuk pada data dari IDC yang menunjukkan bahwa tren smartphone di Indonesia mengalami penurunan di tahun 2022. Dilaporkan terjadi penurunan sebesar 14,3% secara YoY menjadi 35 juta unit tahun lalu.

Bahkan, IDC mengklaim bahwa penurunan pasar smartphone ini terjadi pertama kali setelah selama 13 tahun selalu mengalami pertumbuhan. Hal tersebut ternyata menjadi pertimbangan OPPO untuk menyiapkan perangkat flagship.

PR Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto menyatakan bahwa pihaknya melihat adanya pergerakan pola konsumen dari low-end ke perangkat lebih premium. Pola ini berbeda jika dibandingkan dengan tahun lalu.

“Apa yang kita proyeksikan sekarang dan sudah diamini oleh teman-teman dari IDC adalah kita memproyeksikan ada pergerakan dimana pasar low-end mungkin perkembangannya agak lebih stagnant,” jelas Aryo saat ditemui di pabrik OPPO Indonesia pada Kamis (4/5). 

Aryo melanjutkan bahwa kini konsumen lebih memilih perangkat premium jika dikaitkan dengan krisis ekonomi yang terjadi saat ini. Sebab itu, mereka berkeinginan untuk memiliki smartphone yang memiliki daya tahan lebih lama.

“Pola pergerakan kelas menengah ke atas dan menengah itu akan lebih tinggi. Makanya kita melihat pasar flagship sekarang mungkin lebih terlihat masuk akal dibandingkan kita mengembangkan pasar kelas menengah dan menengah ke bawah,” imbuh Aryo.

Kendati, tidak menutup kemungkinan bahwa ke depannya vendor akan tetap mengembangkan smartphone di kelas menengah dan menengah ke bawah. Perusahaan akan tetap memantau pola pergerakan konsumen dalam menyediakan smartphone.

OPPO Indonesia sendiri kini tengah bersiap untuk meluncurkan smartphone lipat flagship-nya. Yaitu, OPPO Find N2 Flip.

Perangkat tersebut mengusung teknologi New Generation Hinge yang terdapat pada engselnya. Teknologi ini memungkinkan perangkat lebih compact, fleksibel dan tanpa celah saat ditutup.