GadgetDIVA - Setelah sukses menarik perhatian dunia dengan ponsel lipat Razr, Motorola kini resmi memasuki pasar laptop global dengan peluncuran Moto Book 60. Ini merupakan kali pertama merek ikonik tersebut merambah dunia komputer jinjing, dan langkah ini dilakukan dengan penuh gaya.
Diluncurkan perdana di India, Moto Book 60 menawarkan pengalaman baru lewat desain warna Pantone yang tidak biasa. Menurut perwakilan Motorola India, “Kami ingin membawa keunikan dan inovasi desain ke dunia laptop, sebagaimana kami lakukan di industri ponsel.”
Moto Book 60 hadir dalam dua varian: Intel Core i5 seharga ₹61.999 (sekitar Rp11,8 juta) dan Intel Core i7 seharga ₹69.999 (sekitar Rp13,3 juta). Keduanya dilengkapi RAM 16GB DDR5-5600, SSD 512GB, layar OLED 14 inci beresolusi 2.8K, serta bobot ringan sekitar 1,36 kg. Varian Core i7 juga bisa di-upgrade hingga 32GB RAM dan penyimpanan 1TB.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, kehadiran warna Pantone seperti Bronze Green dan Wedgewood menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini mengingatkan pada ponsel Razr Plus yang sebelumnya hadir dalam warna Pantone Color of the Year Mocha Mousse.
Meskipun baru tersedia di India mulai 23 April 2025, banyak pecinta teknologi berharap Moto Book 60 juga akan hadir secara global. Apalagi, jika dibandingkan dengan Lenovo Slim 7i Gen 9, Moto Book 60 menawarkan harga lebih kompetitif dengan tampilan yang lebih segar.
Dengan gebrakan ini, Motorola menegaskan niatnya untuk tak hanya dikenal di ranah ponsel, tetapi juga bersaing di pasar laptop yang kian kompetitif.
Baca Juga
Advertisement
Motorola dan Lenovo di Moto Book 60
Keputusan Motorola untuk merilis laptop pertamanya, Moto Book 60, merupakan langkah strategis dalam memperluas portofolio produknya di pasar teknologi. Selama ini, Motorola dikenal luas sebagai produsen ponsel, terutama sejak kebangkitannya lewat lini Razr yang ikonik. Namun, melihat perkembangan kebutuhan konsumen terhadap perangkat kerja dan hiburan yang lebih fleksibel, Motorola memilih untuk masuk ke pasar laptop sebagai respons terhadap tren tersebut. Ini juga merupakan bentuk diversifikasi bisnis agar tidak bergantung hanya pada penjualan smartphone.
Langkah ini menjadi lebih logis jika mengingat bahwa Motorola kini berada di bawah naungan Lenovo, raksasa teknologi asal Tiongkok yang sudah mapan di industri PC dan laptop. Lenovo mengakuisisi Motorola Mobility dari Google pada tahun 2014, dan sejak saat itu Motorola mendapat akses teknologi serta dukungan manufaktur dari induk perusahaannya tersebut. Karena itu, tidak mengherankan jika Moto Book 60 memiliki kemiripan spesifikasi dan desain dengan lini laptop Lenovo seperti Slim 7i Gen 9. Hal ini memungkinkan Motorola untuk masuk ke pasar laptop tanpa harus membangun ekosistem dari nol.
Kolaborasi dengan Lenovo juga memberi Motorola keunggulan kompetitif dari sisi produksi, distribusi, dan jaminan kualitas. Dengan bekal pengalaman Lenovo dalam merancang laptop berkinerja tinggi, Motorola dapat fokus pada aspek diferensiasi, seperti desain warna Pantone yang belum umum di pasaran. Moto Book 60 pun menjadi simbol sinergi dua merek besar: pengalaman desain dan inovasi dari Motorola, serta kekuatan teknis dan manufaktur dari Lenovo.
Baca Juga
Advertisement
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.